- Dewi Umaryati | VIVAnews
VIVAnews - Badan Narkotika Nasional membenarkan bahwa petugasnya kerap membawa kamera untuk merekam kegiatan inspeksi saat melakukan razia. Fungsi kamera itu untuk mendokumentasikan peristiwa razia, terutama bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau masalah membawa kamera itu, setiap BNN mengadakan penggeledahan, pasti didokumentasikan. Supaya jika ada petugas yang berbuat sembarangan misalnya berbuat kasar ke napi dan sebagainya akan dievaluasi," kata Sumirat saat dihubungi VIVAnews.com, kemarin.
Menurut Sumirat, kegiatan membawa kamera saat melakukan razia itu hampir setiap kali dilakukan dan itu dinilai tidak menjadi masalah.
Terkait peristiwa razia yang berbuntut kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, pada Sabtu dini hari 25 Juni lalu, BNN sudah meminta izin dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan. BNN kembali menekankan bahwa sudah berkoordinasi dengan Lapas sebelum sidak.
Sumirat menegaskan, izin dari Kepala Lapas itu dinilai cukup untuk razia mendadak atau penggerebekan. Tetapi, memang ada kekhawatiran bila harus menunggu izin dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Kalau minta izin ke Kemenkumham itu butuh proses lagi. Misalnya, bila ingin gerebek Nusakambangan. Izin ke Kemenkumham jam 6 pagi, surat izin baru keluar jam 6 sore. Jadi, ketika ada penggeledahan di Nusakambangan semua barang berhasil disembunyikan," kata Sumirat.
Sebelumnya, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar, Nudirman Munir, mengatakan penggerebekan yang dilakukan BNN di Lapas Kerobokan tak salah.
"Yang salah bukan yang mengerebek. Tapi LP-nya. Apa nggak boleh sidak," kata Nudirman saat rapat kerja dengan Menkumham, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 27 Juni 2011.
Berikut tautan video kerusuhan saat razia Lapas Kerobokan.
9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI
Majelis Umum PBB memberikan mayoritas suaranya untuk mendukung resolusi yang menyerukan Palestina untuk menjadi anggota PBB. Ada 9 negara yang menolak resolusi tersebut
