Patrialis: Rusuh LP Salemba Akibat Overload

Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, mengatakan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, disebabkan karena kelebihan kapasitas penghuni.

"Salemba itu permasalahannya konvensional, karena muatannya 300 namun isinya lebih dari 800 narapidana," kata Patrialis Akbar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu 13 Juli 2011.

Menurut dia, dengan kondisi kelebihan penghuni, sangat mudah memunculkan konflik antar narapidana. "Biasalah, ada gesekan-gesekan salah paham," kata dia.

"Ya kami tidak bisa menuduh siapa-siapa, kondisinya begitulah memprihatinkan."

Patrialis mengatakan, kondisi di LP Salemba saat ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Sehingga, lanjut dia, Direktur Jenderal Pemasyarakatan sedang berkoordinasi memindahkan sebagian narapidana untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa. "Kami sedang cari tempatnya dulu," kata dia.

Selain itu, kata dia, tahun ini Kemenkumham akan meresmikan enam lapas untuk mengatasi kelebihan penghuni lapas. Sementara itu, masih ada 26 gedung lapas lagi yang sedang dalam rencana pembangunan.

Ke-26 gedung itu akan dibangun di beberapa lokasi, misalnya di Kota Bogor ada dua tempat yaitu di Kompleks Gunung Sindur. "Pembangunannya bertahap karena nggak bisa sekaligus. Pertama soal waktu, yang kedua keuangan," kata dia.

Kerusuhan di LP Salemba bermula saat Fani dan Alfian dari kelompok napi yang satu sedang berbincang terkait utang piutang didalam kamar A 310 Blok A. Tiba-tiba Dominggus dari kelompok napi lain memanggil Fani keluar dari selnya yang ada dilantai 3, tetapi Alfian tidak mengizinkan.

Akhirnya, Domi naik ke kamar sambil berteriak. Lalu Dominggus turun dan terjadi keributan antar kelompok.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib
Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024