- Antara
VIVAnews - Meski punya jabatan tinggi, Wakil Presiden Boediono mengaku kurang piawai dalam berpidato. Ia mengaku kalah dengan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sairdj dan Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP.
"Agak sulit saya menandingi pidato sebelumnya. Sudah kalah saya," kata Boediono sebelum memulai pidatonya pada Kongres Ke-16 Muslimat NU di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Kamis 14 Juli 2011.
Saat ketiga tokoh itu bicara, peserta kongres yang mayoritas ibu-ibu dari Muslimat NU tidak berhenti tertawa karena banyolan mereka. Sementara Boediono mengaku sulit membanyol. Boediono yang serius membuat peserta kongres juga terlihat lebih serius mendengarkan.
Padahal saat Ketua Umum Muslimat NU Khofifah suasana terlihat 'semarak'. Apalagi saat Khofifah 'menyentil' Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. "Selamat datang Pak Zukifli Hasan yang sering berkomunikasi dengan orang utan," kata Khofifah yang sontak disambut tawa hadirin. Zulkifli datang mendampingi Boediono.
Sementara Ketua PBNU Said Aqil Siradj dalam pidatonya menyebut Kongres Muslimat NU telah berhasil mempertemukan putri Gus Dur, Yeni Wahid dengan Muhaimin Iskandar yang hadir selaku Menakertrans. Keduanya terlibat perseteruan terkait konflik PKB.
Said Aqil juga mengucapkan selamat atas terselenggaranya kongres kali ini dan suksesnya kepengurusan Muslimat NU dibawah kepemimpinan Khofifah. "Karena bendahara umumnya istri saya," ucapnya disambut tawa.
Tak mau ketinggalan, Gubernur Lampung Sjahroeddin ZP juga terus membuat hadirin terkocok perutnya. Saat pidato Sjachroedin mengaku melihat
panitia kongres sudah kaya anggota Kopassus. "Siang malam terus menggelar rapat untuk menggelar kongres ini. Panitia ini sudah mirip anggota Kopassus," ujar Sjachroedin.
Sjahroeddin juga 'menyentil' Menhut Zulkifli Hasan. Kata dia, sebagai orang asli Lampung, Zulkifli diminta memberikan bantuan sumbangan. "Kalau tidak, nanti saya doakan supaya cepat dipanggil Yang Maha Kuasa," katanya disambut tawa hadirin. "Tapi kan buktinya Pak Menteri sudah banyak memberi
sumbangan," Sjahroeddin melanjutkan.
Sementara dalam sambutannya, Boediono mengapresiasi kiprah dan peran NU beserta Muslimat. Keduanya dianggap telah menyumbangkan sumbangsih untuk bangsa dan negara. "Kita beruntung punya NU dan Muslimat," katanya.
Kongres ini memilih tema "Revitalisasi Institusi Layanan Muslimat Khidmah untuk Perempuan Indonesia." Hadir dalam kongres 526 pimpinan cabang, termasuk cabang istimewa antaralain, PCINU Inggris, Arab Saudi dan 33 pengurus wilayah.
Selain mengagendakan pemilihan ketua umum periode 2011-2016, kongres yang akan berlangsung hingga 18 Juli, akan membahas agenda penting. Di antaranya peningkatan institusi pelayanan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Serta isu-isu mengenai perempuan di Indonesia.