- Polri
VIVAnews - Umar Patek, buron teroris itu diyakini ikut bertanggung jawab atas peristiwa Bom Bali I yang menewaskan lebih dari 200 orang. Penggerebekan aparat Pakistan mengakhiri pelarian perakit bom yang dikenal licin itu. Ia ditangkap di Pakistan awal 2011 lalu di Kota Abbottabad -- yang belakangan juga jadi lokasi tewasnya Osama Bin Laden.
Yang jadi pertanyaan, di mana Patek akan diadili. Untuk diketahui, ia adalah buron empat negara: Indonesia, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat. AS bahkan menghargai kepalanya US$1 juta.
Kabar terbaru dari Patek datang dari pejabat Filipina. Ia mengaku aparat intelijen Pakistan telah menanyakan, apakah Filipina mau mengambil alih Patek -- yang bersembunyi di Filipina Selatan selama bertahun-tahun.
Seperti dimuat AP, dua pejabat keamanan Filipina juga menyebut, intelijen Pakistan juga menawarkan hal serupa pada Indonesia, tanah air Patek.
Di tanah air, Patek menjadi buronan selama bertahun-tahun dalam kasus Bom Bali 2002, aksi teror paling buruk di Asia Tenggara. Setelah itu ia diketahui lari ke Filipina dan terlibat dalam plot berdarah bersama para militan lokal.
Sebelumnya, Australia dikabarkan sedang mempelajari kemungkinan untuk mengambil Umar Patek dan mengadilinya di negeri Kanguru dalam kasus Bom Bali 2002 yang menewaskan 88 orang Australia.
Untuk diketahui, Pria kelahiran 1970 itu memiliki tinggi badan sekitar 166 cm dengan berat badan sekitar 60 kg. Rambut dan matanya berwarna coklat. Sejumlah nama alias disandangnya, antara lain Umar Kecil, Umar (Arab), Pa'tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky.
Merakit bom dan menembak dengan jitu adalah keahlian keturunan Arab-Jawa ini. Bahkan, keahliannya membuat bom bisa melebihi sang maestro pembuat bom di kalangan teroris, Dr Azahari. (umi)
Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat
Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.
