- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kuasa Hukum mantan anggota KPU Andi Nurpati, Denny Kailimang menganggap ada unsur politis dalam kasus dugaan surat palsu keputusan Mahkamah Konstitusi. Alasan Denny, tim investigasi Mahkamah Konstitusi tak mengungkapkan secara utuh hasil temuannya.
"Hasil investigasinya itu pun ditutup, MK kalau fair buka itu hasil investigasinya," kata Denny Kailimang di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 15 Juli 2011.
Denny menambahkan, ada fakta-fakta yang belum terungkap dan saksi-saksi yang belum dimintai keterangan dalam kasus ini. Denny menyebut nama Rara, pegawai MK yang juga cucu dari mantan hakim konstitusi Arsyad Sanusi. Rara disebut memiliki hubungan dengan tersangka kasus ini, Masyuri Hasan.
"Iya dia (Rara) tahu, dia yang ngomong, kenapa dia dibawa ke rumahnya Arsyad, dia ini kan nganterin pulang," kata Denny.
Selain soal Rara, Denny juga mempersoalkan teknis pengetikan surat yang dilakukan di lantai 11 gedung MK. Menurut Denny, banyak yang tidak terungkap dalam proses pengetikan itu.
"Itu harus dilihat dan ditelaah di lantai itu dengan mesin apa diketiknya, siapa yang mendampinginya. Itu akan terlihat nanti," kata Denny yang juga pengurus Partai Demokrat ini.
Denny juga menilai Mahkamah Konstitusi menutupi kasus ini. Padahal, kasusnya terjadi pada 2009, tetapi mengapa baru dilaporkan pada 2010.
Hal lain yang menjadi pertanyaan adalah pemanggilan Arsyad Sanusi. Denny mempertanyakan, mengapa pemanggilan Arsyad Sanusi baru dilakukan hari ini. Padahal, kata dia, nama Arsyad sudah lama disebut-sebut dalam kasus ini.
Dengan melihat fakta-fakta ini, Denny menyimpulkan bahwa Panja Mafia Pemilu Dewan Perwakilan Rakyat RI membawa kasus ini ke ranah politik dan bukan hukum. "Jadi banyak hal putus karena mungkin emosional dari panja ini menuju ke politik. Itu persoalannya," kata Denny.
Dalam kasus ini, baik Arsyad Sanusi dan Andi Nurpati sudah membantah terlibat. Bantahan sudah disampaikan terbuka di hadapan Panja Mafia Pemilu DPR. (umi)
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
