Wakil Ketum MPR: Apa Motivasi LSI Survei KPK

Demo di KPK
Sumber :
  • ANTARA/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin, menyayangkan Lingkaran Survei Indonesia yang mempublikasikan hasil survei tentang penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Hasil survei LSI juga dipertanyakan.

"KPK adalah institusi yang masih dibutuhkan. Kalau ada kelemahan, data-datanya dicari untuk makin dikuatkan. Jangan malah dibuat semakin besar ketidakpercayaan publik terhadap KPK," kata Lukman di gedung DPR, Jakarta, Senin 8 AGustus 2011.

Menurut Lukman, masyarakat umum pun mesti tetap memberi dukungan kepada KPK. Lukman berharap pula agar masyarakat tidak benar-benar menurunkan kepercayaannya terhadap KPK karena hasil survei itu.

"Kalau KPK tak dipercaya lagi oleh masyarakat, saya khawatir korupsi akan merajalela," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini. "Saya sayangkan hasil publikasi survei itu, kecuali bisa dijelaskan motivasi penyebaran survei itu."

Lukman menyarankan, kalau ada kelemahan KPK sebaiknya sama-sama diperbaiki. Bukan malah dibesar-besarkan dan menimbulkan antipati di masyarakat. Lebih dari itu Lukman meminta LSI bentukan Denny JA itu dapat menjelaskan motivasi dari dilakukannya survei.

"Problem lembaga survei itu kan selalu hanya menjelaskan hasil tanpa dijelaskan metodologinya dan siapa penyandang dana. Tak pernah dijelaskan motif survei. Publik harus diajak obyektif menilai," kata Lukman. "Saya sendiri berpendapat KPK sudah punya reputasi baik," tambah Lukman.

Dalam publikasi survei yang digelar kemarin, LSI menemukan bahwa kepercayaan publik terhadap KPK merosot tajam. Menurut LSI, hasil ini adalah salah satu potret kekecewaan masyarakat terhadap kinerja lembaga anti korupsi itu.

Tahun 2005, 58,3 persen publik percaya KPK. Tapi tahun ini, "hanya 41,6 persen responden yang yakin KPK dapat tuntaskan kasus korupsi tanpa pandang bulu meski melibatkan tokoh atau partai berkuasa. Angka ini menunjukkan cukup minoritas kepercayaan publik terhadap KPK," ujar Adjie Alfaraby, peneliti LSI di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu 7 Agustus 2011.

Survei dilakukan dengan menggunakan dua metode penelitian sekaligus. Pertama adalah riset kuantitatif, diawali pengumpulan data pada Juni 2011 dengan menunggunakan metode riset kuantitatif (survei), terdiri dari metode multistage random sampling, dengan melakukan wawancara tatap muka dengan kuesioner kepada 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.

Kedua, metode riset kualitatif yaitu wawancara mendalam, dan media analis sejak bulan Juli dan Agustus 2011. (eh)

6 Drama Korea tentang Perjalanan Waktu, Terbaru Ada Lovely Runner
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Bocorkan Kriteria Pansel Capim KPK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Panitia Seleksi (Pansel) KPK akan selesai pada Juni 2024. Menurut dia, saat ini pemerintah masih menyiapkan Tim Pansel KPK untuk.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024