- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, meminta Polri dan TNI segera redam suasana ricuh yang terjadi di Ambon, Maluku. Gubernur Maluku juga diminta untuk mengumpulkan tokoh masyarakat agar kericuhan tidak meluas.
"Saya sudah menginstruksikan kepada Kapolri siang tadi, saya komunikasi dengan Gubernur, Panglima TNI, Kepala BIN untuk segera berkumpul bersama bergera agar isu SARA tidak meluas," kata Djoko ketika dihubungi VIVAnews hari ini.
Djoko meminta agar kelompok yang ricuh tidak melakukan tindakan penyerangan satu sama lain. Sementara terkait kericuhan itu, Djoko mengatakan pengamanan masih bisa dilakukan dari daerah. "Belum perlu tambahan pengamanan dari pusat," tambahnya.
Namun ketika ditanya penyebab kericuhan itu, Djoko mengatakan hal itu masih simpang siur. "Saya laporan pastinya belum tahu, kita tidak usah menebak. Kita berupaya menentramkan dulu, cegah dan isu tidak meluas. Sambil berjalan kita usut penyebabnya," tambah Djoko.
Seperti diketahui kericuhan melanda kota Ambon. Menurut Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, dalam wawancara dengan tvOne menyebutkan bentrokan ini dipicu tewasnya tukang ojek yang hingga kini penyebabnya masih simpang siur. "Itu akan kami serahkan kepada aparat penegak hukum," tambahnya,
Sementara warga Ambon, Esti Suwarni menuturkan polisi di Ambon mengeluarkan larangan keluar rumah. Untuk sementara, warga berkumpul di jalan-jalan, namun belum melakukan pengungsian besar-besaran. (ren)