- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Seorang pria mengamuk di depan Makassar Town Square, Jalan Urip Sumoharjo sekitar pukul 13.00 WITA. Tiga orang tewas dalam insiden itu.
Menurut saksi mata, Kajang, seorang pria tak dikenal, tiba-tiba mengamuk dan beraksi dengan senjata tajam. "Pelaku turun dari motor membawa badik. Tiba-tiba dia mendatangi seorang anak bernama Edi, 13 tahun dan langsung menikam di bagian dada," kata dia, Rabu 14 September 2011.
Setelah itu, pelaku lalu menikam Saldi, bocah yang baru berusia 9 tahun. Korban ketiga, tambah dia, adalah seorang kakek berusia 60 tahun, Syamsul. "Saat itu, Syamsul turun dari angkutan kota, niatnya menolong, tapi ternyata dia jadi sasaran," tambah dia.
Kajang menambahkan, dua bocah tadi tewas di tempat kejadian, sedangkan kakek yang berniat baik itu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Teman dua korban, bocah bernama Hassan mengatakan, saat kejadian dia bersama Edi dan Saldi baru pulang dari sekolah. Biasanya, sepulang sekolah mereka pergi ke depan mal, membantu mengangkat barang milik pengunjung mal. Juga membantu menyeberangkan jalan. "Kami duduk santai di trotoar, menunggu pengunjung. Tiba-tiba pelaku datang mengamuk dan menikam di bagian dada," kata dia.
Pelaku, dia menambahkan, sempat menuju ke arahnya. Untung, Hassan sempat melarikan diri. Dia selamat.
Dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Chepi Ahmad Sufari membenarkan adanya peristiwa penikaman di depan mal tersebut. "Polisi masih melakukan penyelidikan. Si pria yang mengamuk tadi sudah ditangkap dan sekarang berada di RS Bhayangkara," kata dia.
Soal motif, dia mengatakan, belum diketahui. "Namun awalnya pria itu diduga mabuk," kata dia. Informasi lain yang sedang diselidiki, pria itu katanya sering berada di tempat itu, berprofesi sama dengan para bocah yang jadi korban. Laporan: Rahmat Zeena | Makassar (adi)
3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik
Ketiga faktor ini harus dipikirkan berurutan dalam menangkal operasi intelijen siber. Jangan terbalik. Kalau tidak dilakukan berurutan, maka akan jadi masalah.
