- Budi Satria (antv)
VIVAnews – Kepolisian Daerah Bali akhirnya buka suara tentang hasil otopsi jenazah Ketut Ariaka (53), warga Banjar Budaga yang menjadi korban bentrok antarbanjar di Klungkung, Sabtu sore 17 September 2011 lalu. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hariadi, dari hasil otopsi ditemukan adanya luka tembak pada kepala bagian belakang korban.
"Memang benar, hasil otopsi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit ditemukan satu luka tembak pada kepala korban," kata Hariadi di Denpasar, Senin 19 September 2011.
Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah penyebab kematian Ketut Ariaka akibat terkena tembakan tersebut. "Karena kita belum dapat informasi selanjutnya dari pihak rumah sakit," kata Hariadi.
Selain itu, Hariadi mengaku kepolisian belum dapat memastikan jenis peluru yang melukai kepala Ketut, apakah peluru karet atau bukan. Hariadi sendiri tak membantah jika polisi membawa senjata dan sempat melakukan tembakan di lokasi kejadian saat kerusuhan berlangsung.
"Saat itu anggota kami di lapangan sempat melakukan tembakan, tetapi itu sudah sesuai prosedural dan tembakan peringatan karena untuk membubarkan kedua belah pihak dan situasi anggota kami yang merasa terancam karena ada anggota kami dua orang yang terluka,” jelasnya.
“Tetapi tembakan peringatan itu menggunakan peluru karet dan jika untuk melumpukan sasarannya adalah kaki, itu pun tidak langsung ke kaki tetapi harus hasil pantulan kemudian mengenai kaki," tambah Hariadi.
Hingga saat ini, polisi belum menetapkan seorang pun tersangka dalam bentrok antar banjar itu. "Informasi terakhir sampai dengan siang tadi belum ada tersangka. Dari tujuh orang yang diperiksa di Polres Klungkung saat ini masih sebagai saksi. Mereka yang diperiksa karena kedapatan membawa senjata tajam dan barang bukti senjata tajam sudah kita amankan. Kita masih mencari siapa yang menjadi provokator bentrok ini, termasuk yang melukai dua orang anggota kami," terangnya.
Laporan: Bobby Andalan l Bali
Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama
Laura Theux dan Indra Brotolaras memberi nama anak pertamanya itu Wayan Victoria Semesta Brotolaras, yang lahir pada pukul 08.06 pagi.
