'9 dari Nadira' Menang Penghargaan Pemerintah

buku 9 dari Nadira
Sumber :
  • Beno Junianto/VIVAnews

VIVAnews - Penulis cerpen sekaligus wartawan senior, Leila Salikha Chudori, mendapatkan penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional. Novel karya Leila yang berjudul, '9 dari Nadira' menjadi pilihan utama dewan juri.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

"Saya senang. Saya merasa dihargai, dan penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap sastra di Indonesia," ucap Leila ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Sabtu 24 September 2011.

Dewan juri yang menilai merupakan ahli dibidang bahasa dan sastra. Mereka adalah, Sapardi Djoko Damono, Melani Budianta, Abdul Hadi WM, Jacob Sumardjo, dan Abdul Rozak Zaidan.

Cerpen fiksi '9 dari Nadira' ini menceritakan tentang seorang perempuan cantik bernama Nadira Suwandi dalam menghadapi kehidupannya. Leila menggambarkan Nadira adalah seorang jurnalis.

Cerita diawali saat Nadira menemukan sang Ibu tercinta mati bunuh diri. Menurut Leila, kisah yang ingin digambarkannya bukan kenapa ibunya Nadira mati bunuh diri. "TapiĀ  bagaimana kehidupan Nadira setelah menemukan ibunya bunuh diri. Bagaimana Nadira bisa bertahan menghadapi hidup," kata Leila.

Buku setebal 270 halaman ini menceritakan kehidupan Nadira selanjutnya. Bagaimana Nadira menjalani hidupnya. Dengan penggalan sembilan cerpen, lembaran hidup Nadira dan keluarganya dikisahkan oleh Leila melalui tulisan khasnya.

Leila punya alasan, mengapa sosok Nadira dikisahkan sebagai seorang jurnalis. "Saya wartawan, jadi saya tahu persis," kata wartawan senior Tempo ini.

5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia,Tegal Termasuk?

Penghargaan Lain

Buku cerpen karya Leila diterbitkan oleh KPG, PT Gramedia Jakarta. Selain Leila, ada dua pengharagaan serupa diberikan. Kedua orang itu yakni, D. Zawawi Imron untuk kumpulan puisinya yang berjudul 'Kelenjar Laut dengan penerbit Gama Media Yogyakarta dan Abidah El Khalieqy untuk novelnya yang berjudul Mahabbah Rindu dengan penerbit Diva Press Yogyakarta.

Penghargaan kepada ketiganya akan diberikan pada acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2011. "Direncanakan tanggal 30 Oktober, bersamaan dengan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI)," ujar panitia dari Badan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan Nasional, Dwi Pratiwi saat dihubungi VIVAnews.

Mengenai tempat dan siapa yang akan memberikan pengharagaan, Dwi mengaku belum mengetahuinya. "Kalau tahun-tahun sebelumnya itu menteri yang memberikan. Tapi untuk tahun ini saya belum tahu. Mungkin minggu depan sudah ada kabar," jawab Dwi. (ren)

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini
Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024