- Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan evaluasi internal terhadap kepolisian dan intelejen, pasca meledaknya bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Minggu 25 September 2011 kemarin.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan bahwa salah satu tujuan evaluasi tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada kesalahan aparat dalam peristiwa pengeboman tersebut. “Kalau memang ada kesalahan dari aparat, akan ditindak siapa yang lalai atau bertanggungjawab,” kata Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 26 September 2011.
Namun, imbuh Julian, belum pasti aparat bersalah dalam kejadian bom Solo itu. Menurutnya, Presiden merasa prihatin dengan terjadinya dua kali pengeboman rumah ibadah, dalam kurun waktu yang relatif dekat. Pertama, bom yang meledak di Masjid Mapolresta Cirebon, 15 April 2011 lalu. Kedua, bom yang kemarin meledak di Gereja Kepunton, Solo.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, menyatakan bahwa investigasi internal bukan berarti mutlak terdapat kesalahan internal. “Waktu ada peristiwa rusuh Ambon, saya kan sudah mengimbau agar jangan hanya fokus di Ambon saja. Daerah lain juga harus waspada terhadap upaya provokatif seperti ini,” kata Djoko.
ia menambahkan, seharusnya peringatan yang ia keluarkan tersebut bisa dijabarkan oleh masing-masing daerah. “Untuk mengantisipasi bila kejadian itu berantai ke tempat lain,” kata mantan Panglima TNI itu. Menurut dia, investigasi yang diperintahkan SBY dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah masing-masing. (eh)
Udah Bicara Hati ke Hati 2 Hari Kemudian Andrew Andika Selingkuh Lagi, Istri: Maybe His Character
Rumah tangga Tengku Dewi dengan Andrew Andika tengah menjadi sorotan. Belum lama ini, Tengku Dewi secara terang-terangan mengungkap perselingkuhan yang dilakukan suami.
