- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Bathel Injil Sepenuh, Solo, Pino Damayanto alias Ahmad Yosepa Hayat memang pernah dibaiat dan menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba'asyir. Namun, itu tak berlangsung lama, Hayat kemudian keluar dari JAT dan masuk ke kelompok lainnya.
Demikian disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011. "Mereka dulu kan pernah dibaiat, lalu keluar, lalu masuk ke kelompok yang lain," kata Anton.
Namun, Anton tidak mengatakan kapan dan berapa lama Hayat menjadi anggota JAT. Anton juga enggan menyebut ke kelompok mana Hayat kemudian bergabung.
Yang jelas, Hayat bersama dengan beberapa orang yang dituding terlibat dalam bom bunuh diri di Cirebon, sebelum akhirnya beraksi dalam bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Solo, Jawa Tengah pada Minggu 25 Oktober 2011.
Sebelumnya, Amir JAT, Abu Bakar Ba'asyir juga mengatakan kemungkinan Hayat pernah menjadi anggotanya. Namun, Ba'asyir melanjutkan, organisasinya tidak pernah mengajarkan aksi bom bunuh diri, seperti yang dilakukan Hayat, kepada para anggotanya.
"Kan (JAT) baiat banyak orang. Tapi, kan JAT tidak pernah berbuat semacam itu. Tidak pernah mengajarkan seperti itu," kata Ba'asyir.
Menurut terdakwa kasus terorisme itu, selain JAT, ada kelompok aliran garis keras di Cirebon. "Iya di Cirebon ada JAT, tapi kan di sana ada pengajian yang keras. Ustadz siapa gitu, tampaknya mereka mengaji di ustadz itu. Lalu, dia berbuat seperti itu," kata Ba'asyir. (art)