Tiga Pejabat KPK Ini Kena Pelanggaran Ringan

Chandra Hamzah Saat Menggelar Jumpa Pers di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dan Haryono Umar bebas dari tuduhan pelanggaran kode etik. Dua nama itu hanya tersangkut "pelanggaran ringan," bersama dengan mantan Deputi Penindakan, Ade Raharja.

"Dari tujuh anggota Komite Etik, tiga anggota mempunyai pendapat yang berbeda. Tetapi perbedaan hanya terbatas pada pelanggaran ringan oleh Chandra M Hamzah," kata anggota Komite Etik dari kalangan akademisi, Mardjono, di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu 5 Oktober 2011.

Menurut Mardjono, hasil itu didapat berdasarkan fakta-fakta wawancara dari dua pertemuan antara Komite Etik dengan Chandra. Dari wawancara dengan Chandra, tidak ditemukan adanya pelanggaran pidana atau kode etik.

Begitu juga dengan Haryono Umar, Komite Etik tidak menemukan adanya indikasi pelanggaran hukum atau kode etik. Dari tujuh anggota, juga tiga anggota yang mempunyai pendapat berbeda.

"Kembali merasa tetap ada pelanggaran ringan yang telah dilakukan oleh saudara Haryono Umar, mengingat beliau sebagai pimpinan KPK harus lebih memahami dan hati-hati dalam perilakunya," kata Mardjono.

Sedangkan untuk Ade Raharja, Komite Etik menganggap yang bersangkutan juga melakukan kesalahan pelanggaran ringan atas kode etik pegawai KPK. "Putusan ini diambil dengan dua perbedaan pendapat. Untuk terperiksa Ade Raharja sebenarnya apa yang dilakukan itu masih dapat diterima," kata Mardjono.

Chandra Hamzah sendiri sudah mengklarifikasi tudingan pertemuannya dengan tersangka suap pembangun wisma atlet SEA Games Palembang, Muhammad Nazaruddin (baca selengkapnya di sini.)

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sedangkan Nazaruddin pernah menuding Chandra Hamzah sudah dua kali ke rumahnya. (Baca selengkapnya di sini.)

Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024