- VIVAnews/Maryadi
VIVAnews - Kejaksaan Agung kini tengah memperbaharui daftar buronannya. Hal ini dilakukan, karena Kejaksaan Agung enggan dinilai kecolongan dalam melakukan perburuan para tersangka koruptor.
Seperti halnya Djoko Soegiarto Tjandra yang sukses memutar uangnya di Bali meski kini dia menjadi buronan Kejaksaan Agung kelas wahid.
"Jadi dalam upaya pencarian tersangka, ya kita sekarang masih bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkapnya. Soal koordinasi, kami sudah melaporkan nama-nama itu sudah masuk dalam upaya pencarian orang dan sedang kami perbaharui," kata Wakil Jaksa Agung, Darmono di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2011.
Darmono mengatakan, kasus Djoko Tjandra yang berada di Kejaksaan adalah terkait Bank Bali. Pada berita sebelumnya, Djoko disebut-sebut buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Djoko Djandra itu kaitannya dengan Bank Bali bukan dengan BLBI," kata Darmono.
Darmono menambahkan, dari sisi kerugian negara sesungguhnya sudah tidak ada masalah, karena dana Rp546 Miliar itu sudah langsung dicover menjadi kerugian KPK. Namun, yang menjadi masalah adalah likuid dana.
"Yang bersangkutan itu berdasarkan pengadilan PK (Peninjauan Kembali) telah dijatuhi hukuman dua tahun kemudian denda Rp15 juta, sehingga yang menjadi tugas mengeksekusi pidana badan liquid. Dengan demikian status yang bersangkutan masih buron," kata dia.
Kasus cessie Bank Bali yang menjerat Joko Tjandra, berawal pada 11 Januari 1999. Dalam kasus ini Joko Tjandra pun dicekal oleh pihak imigrasi. Ia tidak boleh bepergian ke luar negeri. Tapi ketika hendak dieksekusi dan dijemput ke rumahnya oleh Kejaksaan, ia tidak ada.
Setelah dipanggil ulang Kejaksaan dan dia tidak juga bersikap kooperatif, maka ia dinyatakan buron. Joko Tjandra diduga telah bersembunyi di Singapura sebelum surat pencekalan atas dirinya keluar.
Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat
Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.
