Lahar Dingin Mengancam Sampai 5 Musim Hujan

Aliran deras banjir lahar dingin dari Merapi pada Januari 2011.
Sumber :
  • BMKG

VIVAnews - Puluhan juta meter kubik material hasil letusan Gunung Merapi masih tertahan di hulu sungai. Material-material itu, mengancam warga di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Diperkirakan, puluhan juta meter kubik material itu baru akan habis terhanyut setelah tiga hingga lima musim penghujan.

Hampir dipastikan, Pemerintah Yogyakarta dan jajarannya akan disibukkan untuk mengatasi banjir lahar dingin ini dalam tiga atau lima musim penghujan mendatang.

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

“Selama lima musim penghujan ke depan dipastikan kita disibukkan dengan perbaikan talut dan bendungan akibat terjangan banjir lahar dingin,” kata Kepala Dinas Sumberdaya Air, Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY, Yulianta di Yogyakarta, Senin 31 Oktober 2011.

Dari empat Kabupaten dan satu kota yang terdapat di Yogya, hanya satu yang dipastikan tidak terancam dengan luberan material Merapi ini, yaitu Kabupaten Gunung Kidul. Karena daerah ini merupakan pegunungan dan tidak dilalui sungai yang berhulu di Merapi.

“Tiga kabupaten yaitu Bantul, Kulonprogo, Sleman serta Kota Yogyakarta pasti disibukkan dengan antisipasi dini dan juga perbaikan taliut atau bendungan yang diterjang banjir lahar dingin,” paparnya.

Menurut Yulianta, pemerintah daerah telah mengajukan dana bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk perbaikan tanggul di Kabupaten Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Pembangunan tanggul ini untuk mengantisipasi melubernya material Merapi ke daerah pemukiman penduduk.

Namun sayng, pengajuan dana untuk perbaikan tangul dan bendungan di Sungai Wonongo, Bantul tidak dicairkan oleh BNPB. Alasannya, Sungai Winongo tidak berhulu di lereng Merapi. “Faktanya meski tidak berhulu di lereng Merapi, banyak tanggul dan bendungan yang jebol akibat terjangan banjir lahar dingin,” kata dia.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryono menyatakan pihaknya meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di Merapi seperti Sungai Opak, Oya, Code, dan Winongo untuk meningkatkan kewaspadaannya saat musim hujan. Pasalnya banjir lahar dingin sewaktu-waktu mengancam meraka.

“Kami minta warga yang tinggal di sepanjang sungai meningkatkan kewaspadaan. Karena lahar dingin yang berasal dari Gunung Merapi masih cukup banyak, masih jutaan kubik,” katanya.

Untuk mengantisipasi timbulnya korban, kerusakan pemukiman warga, dan fasilitas umum akibat banjir lahar dingin, BPBD telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Misalnya, memasang bronjong dari batu di sejumlah titik sungai dan menyiapkan alat berat untuk mengeruk pasir. “Sehingga banjir lahar dingin diharapkan tidak sampai masuk ke pemukiman dan lahan pertanian warga,” tutur Dwi.

Selain warga yang tinggal di sepanjang sungai, BPBD Bantul meminta warga yang tinggal di daerah pegunungan dan dataran tinggi ikut meningkatkan kewaspadaan. Seperti pemukiman yang tinggal di Kecamatan Piyungan, Dlingo, Imogiri, Pleret dan Pajangan.

“Tahun lalu kita sudah merelokasi rumah milik 60 KK yang rawan terkena longsor. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, kami sudah sosialisasikan kepada warga yang  rumahnya berdekatan dengan tebing supaya berhati-hati dan tidak tinggal di rumah saat hujan deras dengan intentitas tinggi,” papar Dwi. (umi)

Laporan: Juna Sanbawa l  Yogyakarta

Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri
Bendera Arab Saudi.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024