Pesisir Sumatera Barat

Muara 700 M Terbentuk Pasca Banjir Bandang

Banjir bandang di pesisir selatan Padang, Sumatera Barat
Sumber :
  • Mariadi/Warga Painan, Sumatera Barat

VIVAnews - Banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tercatat sebagai banjir terbesar dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Banjir bandang yang menewaskan enam orang itu mengubah bibir pantai Pasir Putih, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang.

Sebuah muara baru dengan lebar sekitar 700 meter terbentuk pasca-banjir bandang yang menghantam 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. "Muara baru ini terbentuk dari aliran Batang Liku yang lebar sebelumnya hanya berkisar sekitar 8 meter," kata Manager Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbar Ade Edward pada VIVAnews.com, Senin 7 November 2011.

Muara yang terbentuk pasca banjir bandang ini sekarang membentuk garis pantai baru di Pasir Putih, Kecamatan Lengayang. Sekitar 50 meter dari garis pantai semula, sudah dipenuhi air laut dan memaksa jalan lintas barat Sumatera dialihkan dari jalur semula.

Kondisi ini menyebabkan perbaikan jalan negara di kawasan Pasir Putih tidak layak untuk dilanjutkan. Jalan alternatif saat ini sudah bisa digunakan dengan pemasangan jembatan darurat. Akses jalan darurat ini, rencananya akan ditingkatkan untuk menjadi jalan negara setelah persoalan pembebasan tanahnya selesai dilakukan.

Banjir bandang yang menghantam kawasan Pasir Putih, Kecamatan Lengayang, Kamis dinihari lalu bersamaan dengan abrasi pantai. Kondisi ini yang diduga menyebabkan banyak rumah warga yang hanyut dan kehilangan tanah setelah disapu banjir bandang.

"Banjir ini waktunya bersamaan dengan pasang laut yang mencapai 1,5 meter tingginya," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, N Haryadi.

Namun Haryadi enggan menanggapi efek banjir bandang yang mengubah aliran sungai kecil menjadi sungai besar. Bahkan menurutnya, tidak ada material kayu gelondongan yang ikut hanyut saat banjir bandang menghantam 10 kecamatan di sana. "Murni air besar saja, yang kebetulan bersamaan dengan air laut pasang," kata dia.

Ade Edward yang dihubungi terpisah mengaku, masalah cathment area (resapan air) di hulu perlu mendapat perhatian serius pasca banjir bandang itu. "Saya tidak tahu bagaimana kondisi (hulu sungai) sebenarnya, tapi kalau sungai kecil bisa membentuk muara baru seperti sekarang, hal ini perlu dipertimbangkan," kata Edward.

Data baru yang dilansir Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, rumah hanyut akibat banjir bandang itu mencapai sekitar 170 unit yang berada pada lima kecamatan terparah. Ribuan rumah rusak akibat banjir bandang itu. Saat ini, genangan air masih terlihat di Kecamatan Lunang Silaut--Silaut IV dan Silaut V.

BNPB dan Departemen Sosial telah menyalurkan dana masing-masing Rp500 juta untuk tanggap darurat. Menurut Ade,  masa tanggap darurat sudah berakhir dan pihak terkait akan memulai tahapan pemulihan kondisi. "Membangun 170-an rumah yang hanyut ini menjadi target utama, karena mereka juga kehilangan tanahnya," papar Ade.

Sejauh ini, pencarian korban hanyut masih terus dilakukan BPBD setempat dan tim SAR gabungan. Baru dua dari enam korban hilang yang dinyatakan meninggal ditemukan. (Laporan: Eri Naldi | Padang, umi)

Fortuner vs Pajero Sport Bekas, Pajak Tahunannya Murah Mana?
Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024