Keanehan 2 Versi Otopsi Irzen Octa

Hasil laboratorium forensik kasus Irzen Octa
Sumber :
  • Sumber

VIVAnews - Tim pengacara terdakwa kasus meninggalnya debitur Citibank menduga ada rekayasa dalam kasus yang diduga menjerat 5 kliennya itu. Terutama masuknya hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik Mun'im Idries ke dalam surat dakwaan.

"Ada perbedaan dalam hasil otopsi yang dilakukan dokter Ade Firmansyah dengan Mun'im Idries. Tapi kenapa yang dijadikan dasar hanya yang hasil otopsi Mun'im Idries. Padahal otopsi dilakukan 22 hari setelah kejadian," kata Luthfie Hakim saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 16 November 2011.

Seperti diketahui, jenazah Irzen Octa dua kali diotopsi. Pertama dilakukan dokter forensik Ade Firmansyah beberapa jam setelah kejadian atau pada 29 Maret 2011. Otopsi ini dilakukan atas permintaan dari Polsek Mampang Prapatan.

Kemudian, otopsi kedua dilakukan dokter forensik Mun'im Idries pada 20 April 2011. Otopsi kedua ini dilakukan atas permintaan tim pengacara keluarga Irzen Octa yang merasa tidak puas atas hasil otopsi pertama.

Berdasarkan hasil 2 otopsi yang diperoleh VIVAnews.com, memang terdapat sejumlah perbedaan. Dalam otopsi yang dilakukan Ade Firmansyah, berkesimpulan bahwa penyebab kematian adalah akibat pecahnya pembuluh darah di bagian bawah batang otak yang menimbulkan pendarahan dalam bilik otak hingga menyumbat saluran cairan otak dan menekan batang otak hingga terjadi mati lemas.

"Luka lecet yang terdapat pada hidung korban akibat kekerasan tumpul yang tidak menyebabkan kematian," kata dr Ade Firmansyah dalam visum et repertum yang diperoleh VIVAnews.com.

Dokter Ade pun memperkirakan Irzen Octa tewas antara dua sampai enam jam sebelum pemeriksaan pada 29 Maret 2011 antara pukul 12.35 hingga 16.35 WIB.

Namun, kesimpulan Ade Firmansyah itu kemudian dibantah oleh Mun'im Idries. Menurutnya, penyebab kematian akibat pecahnya pembuluh darah adalah tidak tepat. "Karena tidak sesuai dengan fakta atau kelainan yang ditemukan, dalam hal ini dengan tidak ditampilkannya luka lecet dan memar akibat kekerasan tumpul dan tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan penyakit pecahnya pembuluh darah di bilik otak dan di bawah selaput keras otak," ujar Mun'im Idries.

Mun'im pun lantas menyimpulkan bahwa adanya luka lecet pada mayat dan memar pada batang otak serta perdarahan menunjukkan bahwa penyebab kematian Irzen Octa terkait benda tumpul. "Penyebab kematian ada kaitannya dengan kekerasan tumpul," ujar Mun'im.

Kesimpulan Mun'im Idris itu pun kemudian dimasukkan dalam surat dakwaan untuk menjerat lima tersangka kasus tewasnya Irzen Octa. "Namun kesimpulan dari Ade Firmansyah mengenai luka lecet tidak menyebabkan kematian tidak dimasukkan," ujar pengacara Luthfie.

Saat ini lima tersangka kasus ini sudah mulai disidangkan. Mereka Arif Lukman, Henry Waslinton, Donal Haris Bakara, Humisar Silalahi, dan Boy Yanto Tambunan.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Booth Suzuki di IIMS 2024

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024