Hari Kelima, Cessna 172 Tetap Misterius

Cessna 172
Sumber :
  • logrobotics.com

VIVAnews – Minggu ini, genap 5 hari pesawat Cessna 172 milik PT Nusa Flying School menghilang. Tim Search and Rescue (SAR) masih terus berupaya menemukan pesawat yang ditumpangi oleh tiga awak itu. Namun, tampaknya pencarian belum juga menemukan titik terang.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Pertama Daryatmo, menjelaskan bahwa Tim SAR bergerak berdasarkan sinyal yang ada. “Kemarin ada sinyal di Gunung Burangrang. Tapi ketika koordinat dicegat, tidak ada pesawat. Anehnya, ada tempat lain yang juga menggunakan sinyal itu,” kata Daryatmo di Posko Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 20 November 2011.

Gunung Burangrang terletak di Purwakarta, kawasan utara Bandung. Gunung Burangrang dipisahkan oleh sebuah lembah besar dengan Gunung Tangkubanparahu. Burangrang adalah gunung api tua yang memiliki lembah-lembah dengan lereng curam.

Pesawat Cessna 172 yang menghilang Rabu, 16 November 2011 kemarin, berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Cirebon. Pesawat itu diawaki oleh 3 orang, yakni instruktur pilot Partogi Sianipar (25 tahun), beserta siswa penerbangan M. Fikriansyah (19 tahun) dan Agung Febrian (30 tahun). Kabar ketiganya pun sampai saat ini belum berhasil diketahui, bersama dengan menghilangnya pesawat yang mereka awaki.

Daryatmo menyatakan, sinyal yang terlacak di Burangrang memang belum tentu berasal dari pesawat Cessna 172 yang mereka cari. “Bisa jadi ada frekuensi serupa, tapi berasal dari sumber lain, tak mesti pesawat. Inilah kesulitan kami,” papar Daryatmo. Apapun, kata dia, SAR tetap mengerahkan tim udara dan tim darat untuk terus melakukan pencarian.

“Hari ini, kami fokus ke Gunung Burangrang dan Gunung Tampomas, dekat Sumedang. Karena jika berdasarkan hitung-hitungan waktu, bisa jadi pesawat saat itu melintas di Sumedang,” terang Daryatmo. “Jadi, tim udara kami kerahkan menuju Tampomas, sedangkan tim darat masih di Burangrang,” ujarnya.

Namun tenaga tim darat saat ini akan digantikan oleh Batalion 312 Subang. “Karena pencarian masih akan terus dilakukan sekian hari lagi. Pokoknya kami terus bergiat selama 7 hari,” tegas Daryatmo. Sesuai aturan, pencarian terhadap pesawat yang hilang dilakukan selama 7 hari atau genap seminggu setelah pesawat dinyatakan hilang kontak. (eh)

Menkes Bantah Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Begini Penjelasannya
Bea Cukai lepas ekspor pupuk organik cair

Optimalkan Klinik Ekspor Bea Cukai, Perusahaan Pupuk Ini Lepas Ekspor Perdana ke Timor Leste

Bea Cukai Malang lepas ekspor perdana produk pupuk organik cair limbah bio gas kotoran sapi hasil asal Malang milik PT Eva Sukses Makmur ke Timor Leste.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024