- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews - Skenario pengangkatan badan jembatan di dasar sungai kembali gagal. Opsi pengangkatan menggunakan balon gagal dilakukan karena arus deras di bawah sungai. Kondisi ini sangat menyulitkan tim penyelam yang hendak memasang pengait ke badan jembatan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya (TNI) Daryatmo mengatakan, arus deras benar-benar menyulitkan tim menyelam. Anggotanya kesulitan untuk mendekati objek yang hendak dituju. Rencana itu pun tak bisa dilakukan. Skenario kembali gagal, Basarnas terpaksa memikirkan cara lain.
Setelah gagal melaksanakan pengangkatan badan jembatan menggunakan balon, Basarnas sepertinya akan melanjutkan rencana untuk menarik badan jembatan menggunakan tug boat. Di jembatan, terlihat ada 16 tug boat yang siaga. Sebelumnya, Daryatmo memang menyebutkan bahwa untuk menarik jembatan diperlukan sekitar 15 tug boat. Melihat banyaknya tug boat di dekat jembatan, sepertinya skenario penarikan yang akan dilakukan.
Pantauan harian ini, Basarnas tetap melakukan pencarian di permukaan. Pencarian dilakukan mulai pagi hingga siang dan sore hari. Petugas melakukan pencarian hingga 10 kilometer lebih menuju ke arah hilir sungai.
Direktur Operasional dan Pelatihan Basarnas Marsekal Pertama (TNI) Sunarbowo mengatakan, untuk kasus di Kukar ini pihaknya akan melakukan pencarian hingga waktu maksimal. Dalam kondisi normal atau kejadian biasa, waktu pencarian dilakukan hanya sampai 7 hari. Namun, karena sulitnya medan serta berbagai kendala yang ditemui oleh Basarnas, maka diputuskan untuk menggunakan waktu maksimal. “Ya, bisa sampai 12 hari atau lebih,” ujarnya.
Laporan: Ikram | Kutai Kartanegara, umi