- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews -- Peristiwa ambruknya jembatan Kutai Kertanegara bisa terulang pada jembatan Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jembatan sepanjang 105 meter dengan lebar sekitar 7 meter tersebut, kini terancam ambruk dan mengancam nyawa para pengguna jalan.
Jembatan yang menjadi jalur utama angkutan umum dan barang dari Padang menuju Pekanbaru lewat Bukittinggi tersebut kini mengalami kerusakan pada pondasi tiang penyangga sejak beberapa waktu lalu. Berat maksimal kendaraan yang melintasi jembatan tersebut pun dibatasi, maksimal 20 ton.
Meskipun pemberitahuan dari pihak terkait agar pengguna jalan melintasi satu persatu, kondisi ini tidak sepenuhnya dipatuhi. Kondisi ini diperparah dengan pengalihan jalur truk dari lintas tengah Sumatera ke arah Padang Panjang. Sehingga membuat beban penggunaan jembatan ini meningkat dibanding saat normal.
Menurut Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Pemukiman Sumbar, Suprapto, pihaknya sudah mewanti-wanti agar pengguna jalan mematuhi himbauan tersebut. “Saat ini memang tidak bisa dilewati secara bersamaan apalagi muatannya di atas 20 ton, tapi kenyataannya banyak yang tidak patuh,” ujar Suprapto pada VIVAnews, Senin 12 Desember 2011.
Penambang pasir illegal ditengarai menjadi penyebab tergerusnya fondasi tiang penyangga jembatan ini. Secara usia, jembatan tersebut sudah berumur di atas 30 tahun. Kerusakan utama pada jembatan ini, menurut Suprapto, terjadi pada tiang penyangga tengah jembatan.
Penambangan liar menyebabkan fondasi tiang tengah jembatan tersebut menyembul ke permukaan sungai. Perbaikan jalur lintas tingah di Sitinjau Laut, membuat truk pengangkut batu bara dan BBM dialihkan melalui jalur Padang-Padang Panjang yang melewati jembatan ini.
“Kini truk pengangkut BBM sudah diperbolehkan melintas di Sitinjau Laut, dan truk pengangkut batu bara pada 20 Desember mendatang juga sudah diperbolehkan melintas di sana,” tambahnya. Cara ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan angkutan yang melintasi di jembatan Pasar Usang.
Pantauan VIVAnews di lapangan, imbauan berat maksimal 20 ton yang melintasi jembatan ini tidak dihiraukan pengguna jalan. Jembatan ini tetap digunakan dua jalur yang dilewati sejumlah truk secara bersamaan. Kondisi ini juga menyebabkan kemacetan di badan jembatan yang didisain menahan beban dalam waktu singkat sehingga beban jembatan jauh melebihi 20 ton.
Sulit diperbaiki
Dinas Prasarana Jalan dan Pemukiman mengakui sulit untuk memperbaiki jembatan tersebut karena padatnya pengguna jalan yang memanfaatkan jalur ini. Sejauh ini, penguatan tiang penyangga jembatan yang tergerus belum bisa dilakukan karena sulit untuk menutup jalur yang dilintasi sekitar 20 ribu kendaraan setiap harinya.
“Saat ini dalam perbaikan, tapi sulit melakukannya karena jalur ini tidak bisa ditutup,” kata Suprapto. Saat ini, aspal yang menutupi beton penyangga jembatan terkelupas karena kondisi yang tidak memugkinkan untuk pengaspalan. “Diaspal pun, akan kembali terkelupas karena kondisi tiang penyangga yang mengalami penurunan.”
Hanya saja, ujarnya, kondisi jembatan tersebut masih aman untuk dilalui bila muatan maksimal yang melintas di atasnya hanya 20 ton. “Dengan catatan yang melintasi mesti satu per satu, jangan bersamaan,” tegasnya.
Secara keseluruhan, sejumlah jembatan di Sumbar sudah berumur tua. Kondisi ini terbilangan mengkhawatirkan karena biaya perbaikan menelan biaya tinggi. Seperti jembatan Siteba di Kecamatan Nanggalo, Padang. Jembatan ini melengkung di bagian tengah karena turunnya tiang penyangga.
Dinasmenilai, kondisi ini terbilang aman karena penurunan badan jembatan terjadi sejak pertama kali dibangun.
Laporan: Eri Naldi| Padang
Anies Puji Konsistensi PKS Jadi Oposisi di Depan Surya Paloh dan Cak Imin
Sejumlah tokoh parpol hingga tokoh nasional hadir di acara halal bihalal dan Milad PKS ke-22 di kantor DPP PKS
