Bali Ingin Tiru Geothermal Selandia Baru

Petugas PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Jakarta.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVAnews - Gagasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengoperasikan kembali proyek energi geothermal di Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali memantik reaksi beragam.

Sudah sejak lama proyek itu memang ditentang masyarakat Bali. Mulai LSM, akademisi, mahasiswa, masyarakat adat, politisi hingga kalangan agamawan. Mereka sepakat menolak proyek itu.

Kini, gagasan Jero Wacik kembali menimbulkan reaksi pro kontra. Tak sedikit di antara mereka, salah satunya adalah Walhi Bali, yang langsung menyatakan penolakannya.

Beberapa organisasi lain juga sedang mempersiapkan langkah aksi untuk menolak proyek itu. Namun, tak sedikit pula yang menyatakan setuju atas gagasan Jero Wacik, mengingat kebutuhan di tengah krisis listrik yang menghantui Bali.

Atas hal itu pula, ketahanan listrik Bali, menurut praktisi pariwisata I Gusti Kade Heryadi Angligan, menjadi dasar untuk mempertimbangkan kembali operasionalisasi geothermal Bedugul.

"Saya juga ingin menekankan agar kita jangan terburu-buru kontra sebelum mengetahui kajian ilmiahnya, dampak lingkungannya dan lain sebagainya," kata Hery, sapaan akrabnya, Senin, 19 Desember 2011.

Pemerintah, kata mantan Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour ini, tak mungkin membuat proyek tanpa kajian. Dari aspek komparasi, sambung Hery, geothermal ramah lingkungan dan diakui dunia.

"Faktanya tidak semua menolak (geothermal Bedugul). Penolakan jangan atas dasar politis, tapi berdasarkan kajian. Kalau memang dampaknya buruk, mari kita tolak ramai-ramai," katanya yang baru dua bulan lalu mengundurkan dari jabatannya di perusahaan milik BUMN itu.

Sementara ini, berdasarkan kajian para pakar, Hery percaya jika geothermal lebih baik ketimbang energi lain semisal batu bara, apalagi energi nuklir.

Energi panas bumi, menurut Hery, telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di tahun 1913 di Italia dan tahun 1958 di New Zealand.

"Energi geothermal saat ini telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Kami ingin Bali bisa seperti New Zealand yang sukses dengan energi geothermalnya dan tidak ada masalah," ucap Hery.

New Zealand, papar Hery, adalah negara yang berhasil mengeksplorasi energi panas bumi dengan tanpa cela sedikitpun. Bahkan, kata tokoh masyarakat Tabanan ini, Indonesia pernah dibantu New Zealand dan Perancis untuk melihat potensi geothermal. Hasilnya, kata dia, terdapat 217 prospek panas bumi yang salah satunya terdapat di Bali.

"Jangan sampai geothermal yang ramah lingkungan ini kita tolak, sementara energi lain dengan daya rusak yang dahsyat justru kita terima," ingatnya.

Ditambahkan Hery, meski Indonesia memiliki hampir 40 persen energi geothermal dunia, namun baru dimanfaatkan tak kurang dari 3 persen saja. Padahal jika dioptimalkan, selain baik bagi Indonesia, energi ini juga diakui dunia ramah lingkungan.

Ketersediaan listrik Bali saat ini mencapai 600 megawatt, sedangkan beban puncaknya sekira 570 megawatt. Terkait pengenaan harga, nantinya akan dibedakan antara konsumsi rumah tangga dan jasa pariwisata.

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia

Segera Beroperasi

Sebelumnya, saat ke Bali bersama Komisi VII DPR, Menteri ESDM Jero Wacik berharap proyek geothermal Bedugul di Kabupaten Tabanan, Bali, harus segera beroperasi. Menurut Wacik sudah saatnya Indonesia beralih ke energi yang murah dan ramah lingkungan.

Jero Wacik menegaskan sudah saatnya dipikirkan energi alternatif yang ramah lingkungan dengan biaya murah. Solusinya, menurut dia, adalah energi gas, panas bumi (geothermal) dan energi matahari.

"Mobil kita, motor kita dan listrik itu pakai ???. Ke mana kita, ya beralih ke energi lain. Kita punya banyak gas dan panas bumi. Indonesia punya 40 persen energi panas bumi dunia," ucap Wacik.

Geothermal Bedugul mangkrak sejak tahun 1995. Dalam waktu dekat ini akan dibuat studi ulang. Kekeliruan yang sebelumnya terjadi akan diperbaiki.

"Kita percepat berproduksi. Tetapi tetap jaga hutan, air dan listrik (energi Geothermal, sehingga ketiganya dapat," imbuh Wacik.

Jika menggunakan energi panas bumi, sambung Wacik, hanya membutuhkan biaya 8 sen dollar per-kWh. (ren)

Laporan: Bobby Andalan| Bali

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
Kiper Dallas FC, Maarten Paes

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

Maarten Paes, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melakukan pengambilan sumpah di Jakarta, Selasa 30 April 2024. Ini niat mulia kiper FC Dallas tersebut.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024