- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, memilih tidak menyikapi tuduhan politisi Gerindra, Permadi. Aulia tidak akan ambil pusing untuk menggugat atau menuntut Permadi yang disebut telah menyebarkan kabar dirinya dibekuk di Swiss.
"Alaah, orang gila kok digugat," kata Aulia Pohan di dalam mobilnya usai membesuk Ibu Negara Ani Yudhoyono di RS Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis 29 Desember 2011.
Kabar penangkapan Aulia Pohan itu tersiar ke publik pada Jumat malam 16 Desember 2011. Tapi kabar itu tidak terkonfirmasi. Mifta Pohan, putra ketiga Aulia membantah kabar itu. "Saya tegaskan itu berita bohong," kata Mifta kepada VIVAnews.com, Sabtu, 17 Desember 2011 lalu.
Hari ini, Aulia muncul ke publik. Dia membesuk Ani Yudhoyono yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Usai besuk, Aulia menyempatkan menjawab pertanyaan wartawan seputar kondisi Ani. "Membaik, makin baik," kata Aulia.
Aulia menjawab pertanyaan itu sambil terus jalan menuju mobilnya. Sudah masuk mobil, Aulia masih sempat meladeni sejumlah pertanyaan. Sambil berkelakar, Aulia mengungkapkan, kehadirannya membuktikan bahwa kabar itu tidak benar.
"Saya ke sini, biar nggak dituduh di Swiss loh ya," ujar mertua Agus Harimurti Yudhoyono ini.
Aulia menghirup udara bebas sejak Agustus 2010 lalu, setelah ia mendapat remisi dan pembebasan bersyarat. Dia divonis hukuman tiga tahun penjara oleh Mahkamah Agung terkait kasus korupsi aliran dana salah satu yayasan Bank Indonesia.
Permadi sendiri pernah menolak meminta maaf atas penyebaran rumor penangkapan Aulia Pohan di Swiss. "Kalau klarifikasi oke. Kalau meminta maaf nanti dulu, untuk apa," kata Permadi saat berbincang dengan VIVAnews.com, Sabtu 17 Desember 2011. Selengkapnya di sini.
Permadi membantah telah menyebarkan rumor itu kepada media. Namun, Permadi tidak membantah bahwa dia membicarakan soal Aulia Pohan dalam sebuah diskusi. "Itu memang dibicarakan dalam diskusi kasus Antasari," ujarnya. (umi)
Jokowi Bocorkan Kriteria Pansel Capim KPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Panitia Seleksi (Pansel) KPK akan selesai pada Juni 2024. Menurut dia, saat ini pemerintah masih menyiapkan Tim Pansel KPK untuk.
