Waspadai Pemanfaatan Media Jelang Pemilu 2014

Ilustrasi bendera partai-partai politik beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 masih sekitar dua tahun lagi, namun indikasi pemanfaatan media baik televisi, radio, cetak maupun elektronik bagi kepentingan politik mulai terasa.

Koordinator Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP), Eko Item Maryadi, mengatakan menjelang 2014, peran media sangat penting sehingga perlu diwaspadai dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan politik.

"Media berperan sangat penting, sekarang pemilik partai politik rata-rata mempunyai media. Menjelang 2014, kami melihat media akan menjadi media promosi bagi pemiliknya," kata Koordinator KIDP, Eko Item Maryadi, dalam konferensi pers di Bakoel Coffee, Jakarta, Minggu, 8 Januari 2012.

Menurut Eko, pemanfaatan media ini tak dapat dibiarkan karena masyarakat mempunyai hak mendapatkan informasi berimbang terhadap pemberitaan. KIDP menilai informasi publik tidak boleh dimonopoli oleh salah satu pihak saja.

"Kami akan lihat media mana yang independen dan media mana yang menjadi media kepentingan," ujarnya.

Sementara itu, mantan anggota DPR Periode 1999-2004 sekaligus mantan ketua Panitia Khusus Undang Undang Penyiaran, Paulus Widiyanto, menuturkan  pemerintah perlu menindak media yang memonopoli jaringan penyiaran dalam waktu tertentu.

"Airtime itu tidak boleh diambil, seseorang tampil terus menerus disitu (media) itu tidak bisa. Ini yang mengancam demokrasi, demokrasi on air, siapa yg menguasi demokrasi udara itulah yang akan menguasai masyarakat. Terminologi hegemoni dan faktor dominan," ungkapnya.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib
Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024