Media Diminta Tidak Salahkan Korban Asusila

ilustrasi
Sumber :

VIVAnews - Pers diimbau untuk tidak menyalahkan korban tindak asusila dalam pemberitaan. Karena hal itu akan berdampak negatif bagi korban yang telah menanggung penderitaan.

Anggota Dewan Pers, Uni Lubis merujuk kontroversi pernyataan Gubernur DKI Fauzi Bowo atas pemerkosaan yang dialami seorang perempuan oleh pengemudi mikrolet. Saat itu, Fauzi menganggap perempuan pemakai rok mini menjadi penyebab tindak kejahatan pemerkosaan.

"Ucapan Gubernur Fauzi Bowo dianggap sebagai contoh gamblang dari budaya menyalahkan korban. Fauzi Bowo sudah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial itu dan berjanji melakukan pembenahan di angkutan umum untuk lebih melindungi penumpang," katanya dalam diskusi 'Etika Perlindungan Privasi Dalam Peliputan Kejahatan Seksual' di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Rabu 11 Januari 2012.

Uni mengingatkan pada media tentang pasal 5 Kode Etik Jurnalistik yang menyebutkan "Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan." Selain itu, lanjutnya, untuk menjamin privasi, pasal 9 KEJ juga menyebutkan bahwa wartawan menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

"Soal privasi ini termasuk paling sering dilanggar oleh media dalam meliput korban asusila. Mulai dari mewawancarai ala detektif polisi dengan mengorek detail mengenai peristiwa, yang berakibat membangkitkan ingatan akan kejahatan yang dialami," ujarnya.

Uni juga merujuk pada catatan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 2010 menyatakan terdapat 40 perempuan korban pemerkosaan sedangkan untuk 2011, jumlah mencapai 41 orang. Bahkan, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno menyatakan kejahatan pemerkosaan paling dominan dilakukan di rumah, yakni 26 kali.

"Menurut Komnas Perempuan keengganan korban melaporkan kasusnya disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya stigmatisasi dari masyarakat yang kadang berujung pada pengusiran korban, budaya menyalahkan, dan tidak adanya dukungan keluarga," terang Uni.

Bagi korban kejahatan asusila, diliput oleh media --baik sebagai korban maupun dituduh menjadi penyebab terjadinya kejahatan-- sama dengan harus membongkar masa lalu, aspek pribadi, termasuk kehidupan seksualnya. "Mengapa media berasumsi bahwa detail kehidupan korban kejahatan pemerkosaan dan gaya hidupnya penting untuk disajikan ke publik?" (eh)

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024