- VIVAnews/Puspita Dewi
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengakui pernah bertemu dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, di kediamannya Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada 23 Mei 2011 silam. Namun, SBY menegaskan, dia tak sendirian dalam pertemuan tersebut.
"Setelah saya mendapatkan penjelasan saudara Nazaruddin didakwa atau disangka melakukan atau terlibat dalam tindak pidana korupsi, segera dewan kehormatan bekerja sesuai instruksi saya," kata Presiden SBY dalam acara jumpa pers di Istana Negara, Senin, 13 Februari 2012.
SBY mengatakan saat itu anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin memanggil Nazaruddin untuk menjelaskan masalah keterlibatannya dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet di Palembang. Intinya, kuat dugaannya yang bersangkutan terlibat masalah hukum dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat mempersilakan Nazaruddin mundur dari kursinya.
"Pertemuan itu terjadi, dilaporkan ke saya, namun sepertinya belum bersedia mundur dengan berbagai alasan. Saya sudah ambil ancang-ancang, kalau tidak bersedia dengan hasil investigasi Dewan Kehormatan, lebih baik kami berhentikan. Itu saya sampaikan dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Kehormatan," ujarnya.
Saat itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kemudian menyampaikan kepada SBY bahwa Nazaruddin tidak perlu dikeluarkan, karena sudah bersedia mundur. Kemudian, SBY bertemu Nazaruddin dalam sidang Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
"Saya lihat seperti itu, boleh bertemu saya tapi dalam sidang Dewan Kehormatan. Di situ berbeda dengan yang disampaikan Anas, yang bersangkutan malah berbicara ke kiri, ke kanan, saya terus terang marah saat itu, karena tak sesuai dengan yang disampaikan pada saya," tuturnya.
Tak beberapa lama kemudian, akhirnya SBY meminta Nazaruddin segera dikeluarkan dari Partai Demokrat. "Saya tidak bicara apapun kecuali menanyakan dan yang bersangkutan banyak tidak mengaku. Saat itu saya ambil keputusan untuk dikeluarkan. Itulah pertemuan di Cikeas," ujarnya. (adi)
Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar
Ketua umum PSSI, Erick Thohir memenuhi komitmennya dengan memperpanjang kontrak pelatih timnas, Shin Tae -Yong.
