Gunung Marapi Meletus 4 Kali Dalam Sehari

Gunung Marapi
Sumber :
  • Wikipedia

VIVAnews - Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat belum menurun signifikan sejak statusnya dinaikan menjadi waspada pada awal Agustus 2011. Menurut pengamat Gunung Marapi di Pos Pemantau Bukittinggi, rata-rata Marapi meletus ringan empat kali dalam sehari.

Semburan abu vulkanik Marapi tertinggi dalam bulan ini mencapai 1.500 meter. "Di banding sejak Agustus 2011, aktivitasnya tidak terlalu menurun, hingga saat ini statusnya masih waspada," kata Bujang, pengamat Gunung Marapi, pada VIVAnews, Selasa 21 Februari 2012.

Semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 200 meter hingga 1.500 meter dari puncak gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut ini. Semburan abu setinggi 1.500 m terjadi pada 5 Februari 2012. Dalam sebulan terakhir, data dari pos pemantau mengungkapkan, hanya beberapa hari Marapi tidak menunjukkan aktivitas.

"Dalam sehari terkadang ada enam kali letusan dan tiga kali letusan, rata-ratanya sekitar empat kali letusan ringan dalam sehari," tambah Bujang. Secara keseluruhan, menurutnya, aktivitas Marapi cenderung menurun namun tetap dalam status waspada.

Hari ini, katanya, Marapi masih terus menunjukkan aktivitasnya namun tidak terpantau dari pos pemantau karena puncak gunung tertutup awan. Gempa vulkanik terus terjadi dalam skala kecil.

Status Marapi ditingkatkan menjadi waspada dari aktif normal terhitung sejak 3 Agustus 2011. Pada saat itu, semburan abu dari gunung tersebut mencapai ketinggian 1.000 meter dari puncak.

Meski tak seaktif Gunung Merapi di Pulau Jawa, Gunung Marapi telah meletus 50 kali sejak akhir abad ke-18. Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.

Sementara, pada 30 April 1979, 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan 19 anggota tim penyelamat terperangkap tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.

Seperti peringatan waspada bahaya Marapi yang dipetakan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar, jika meletus eksplosif, lava pijar yang dimuntahkan Marapi berpotensi membawa material seperti batu, kerikil, hingga debu vulkanik yang akan merusak kawasan dalam radius 3 kilometer. Batu berukuran 20X30 cm ini biasa disebut dengan 'bom' yang akan merusak wilayah dalam radius 1 hingga 2 kilometer dari puncak gunung.

Selain batu, lava pijar Marapi juga melontarkan material berupa kerikil (lapili) panas dan pasir vulkanik. Sebaran lapili ini akan menghanguskan radius 2 km dari puncak gunung. Marapi juga melontarkan pasir lava yang mampu menjangkau kawasan lebih jauh hingga 3 km dari puncak. (eh)

430 Jemaah Calon Haji Tangerang Berangkat ke Tanah Suci
Suporter sambut Timnas Indonesia U-23 di bandara

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Bandara Soetta, STY : Terimakasih Atas Dukungannya

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di bandara Soekarno-Hatta. Pelatih Shin Tae yong mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024