VIVAnews - Komite Nasional Keselamatann Transportasi (KNKT) tidak mempermasalahkan penggantian pesawat Sukhoi Superjet 100 untuk joy flight di Indonesia, Rabu pekan lalu. KNKT menganggap penggantian pesawat itu sebagai hal yang lumrah.
"Tidak ada masalah. Garuda saja bisa pergi, bisa ganti. Itu hal yang biasa," kata Kepala Sub Komite Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Masruri, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 16 Mei 2012.
Sebagaimana diketahui, sebelum melakukan joy flight di Indonesia, Sukhoi menggunakan pesawat sejenis dengan nomor register 97005. Pesawat itu juga digunakan demo terbang di Kazakhstan dan Pakistan, sebagai bagian dari tur enam negara. Namun, pesawat itu tiba-tiba diganti dengan pesawat dengan nomor register 97004.
Masalahnya ada pada pesawat. Oli mesin yang bocor selama perawatan pada Minggu 6 Mei 2012 memaksa pihak panitia mengganti pesawat dengan jet yang sama. Menurut Tulyakov, pihak penyelenggara hanya punya waktu beberapa jam untuk mempersiapkan pesawat tersebut.
Meski begitu, Masruri mengaku belum mendapatkan informasi apakah pesawar Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak adalah pesawat yang berbeda dengan pesawat yang digunakan joy flight di Pakistan dan Kazakhztan. "Belum tahu, karena (penelitian KNKT) belum sampai ke situ," tutur Masruri.
Sebelumnya, pihak KNKT meminta masyarakat tak berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat bermuatan 45 orang itu. KNKT meminta masyarakat bersabar menunggu hasil analisa kotak hitam pesawat. KNKT memerlukan waktu sekitar 12 bulan untuk mengungkapnya. (umi)
BMW Cetak Sejarah Baru di Indonesia
BMW Indonesia mengumumkan hasil penjualan yang luar biasa untuk kuartal satu 2024 dengan total 775 unit, menunjukkan peningkatan 12 persen dibandingkan periode yang sama
