VIVAnews - Tidak selamanya program coorporate sosial responsibility yang wajib dilakukan perusahaan berupa uang. PT Pertamina Geothermal (PGE) di Lahendong, Sulawesi Utara mengubah kebiasaan itu. Perseroan justru menyalurkan uap panas bumi yang diproduksinya.
Uap panas itu disalurkan ke Pabrik Gula Aren Masarang. Pemanfaatan uap panas bumi untuk gula aren tersebut merupakan yang pertama di Indonesia maupun dunia.
Kepala Yayasan Masarang, Willie Smits, yang juga pemilik Pabrik Gula Aren Masarang menceritakan dengan pemanfaatan uap panas bumi sebagai energi pengolah gula aren, maka para petani nira tidak perlu repot lagi mencari kayu bakar untuk mengolah aren yang pada akhirnya berpotensi merusak lingkungan. "Kami membeli nira Rp 1.000 per liter dari petani, ini meningkatkan pendapatan petani," kata dia.
Willie menceritakan, saat ini sekitar 6.000 petani di Manado telah menjual hasil sadapannya ke pabrik yang sudah berhasil menembus pasar ekspor ini. Beberapa negara yang menjadi pasar ekspor gula aren produk Masarang ini antara lain Jepang, Belanda, Jerman dan Swiss. "Saat ini kita coba jajaki pasar Amerika, tetapi sepertinya tidak mudah karena ada prosedur-prosedur yang sulit," tuturnya.
Nilai ekspor gula aren ini, kata Willie, mencapai Rp 8 miliar per tahun dengan harga per kilogram Rp 110.000. Tetapi, sayangnya gula aren hasil pabrik yang dibangun dengan modal awal Rp 9 miliar ini ini tidak bisa dipasarkan di domestik karena tidak memiliki sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan Departemen Perindustrian karena terhambat persoalan kelayakan yang belum diakui Pemerintah.
Koordinator Petani Nira di Kabupaten Tomohon Yusuf Wungouw juga menuturkan saat ini petani Nira di Tomohon juga menjual hasil niranya ke pabrik Masarang. "Satu petani kira-kira punya 200 pohon aren," kata dia.
Yusuf menjelaskan, jika kandungan gula dalam nira melebihi 14 persen maka harga jualnya ke Masarang lebih dari Rp 1.000 pe liter. Dengan adanya pabrik gula Masarang itu, kata dia, sangat membantu masyarakat Tomohon mengingat penghasilan bekerja di pabrik tersebut melebihi upah minimum regional.
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
Nasional
1 Mei 2024
Isu setoran Rp10 juta itu mencuat dengan narasi yang viral di media sosial TikTok. Polisi pastikan kematian Brigadir Ridhal karena bunuh diri.
Survei: ASR Bakal Cagub Sultra dengan ELektabilitas Tertinggi, Pemilih Lihat Kemampuan
Politik
1 Mei 2024
LSI Denny JA memotret pilihan warga Sultra terkait figur bakal cagub yang bisa menyelesaikan masalah dari kemampuan.
SYL Juga Bayar Biduan Pakai Hasil Uang Korupsi Kementan, Saksi: Rp100 Juta Sekali Transfer
Nasional
30 Apr 2024
Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga turut memberikan uang untuk biaya entertain atau biaya hiburan Kementerian Pertanian (kementan) RI.
Banjir diperparah dengan gangguan drainase.
Berita seputar Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia adalah salah satu tema berita yang cukup menarik perhatian pembaca News VIVA, sepanjang Senin kemarin 29 April 2024.
Selengkapnya
Partner
Ini yang Paling Jauh, Fitur Edit AI di Huawei Pura 70 Bisa Menghilangkan Pakaian
Gadget
44 menit lalu
Huawei Pura 70, yang baru saja diluncurkan, sudah diwarnai kontroversi. Fitur edit AI pada smartphone ini memungkinkan penghapusan sebagian pakaian orang dengan mudah.
Update Kunci Jawaban Shopee Tebak Kata Level 1-500 Terlengkap April 2024, Dijamin 100% Works!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Shopee Tebak Kata: Permainan asah otak yang menantang dan menjanjikan hadiah menarik! Namun, level yang semakin tinggi menghadirkan rintangan yang kian rumit.
Cara Melihat Siapa yang Unfollow Kita di Instagram
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Sebagai pengguna Instagram yang aktif, pasti kamu pernah penasaran nih, siapa saja sih yang diam-diam unfollow akun kamu? Berikut ini adalah beberapa caranya.
Dalam Mugen Tsukuyomi, tokoh-tokoh Naruto memimpikan impian mereka, tetapi realitas yang pahit selalu menghampiri, menyoroti ketidakmungkinan dan kekecewaan yang mendalam
Selengkapnya
Isu Terkini