- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Miranda Swaray Goeltom membantah ada penyandang dana dalam pemilihan dirinya sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia tahun 2004.
"Pertanyaan Anda sudah tercantum dalam jawaban saya, bahwa saya tak pernah meminta, menyuruh siapapun sebelum dan sesudah menjadi DGS BI," kata Miranda usai menjalani pemeriksaan di KPK, Senin 11 Juni 2012.
Menurutnya, pertanyaan wartawan terkait siapa penyandang dana pun ditanyakan oleh penyidik KPK. Namun Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu tetap menegaskan tidak ada pihak yang mendanai dirinya.
"Kesimpulan dari pertanyaan kepada saya hanya satu yaitu saya tegaskan fakta sebenarnya bahwa saya tak pernah menyuruh siapapun untuk berikan atau janjikan sesuatu pada siapapun atau untuk tidak berikan sesuatu pada siapapun terkait pemilihan DGS BI," Miranda menjelaskan.
Miranda hari ini menjalani pemeriksaan pertamanya setelah resmi ditahan KPK, 1 Juni 2012.
Dia mengaku senang permintaan agar pemeriksaannya dipercepat direspons KPK. Ia pun berharap berkasnya segera rampung dan dapat segera disidangkan.
"Marilah kita berdoa supaya kasus ini segera di bawa ke persidangan sehingga seluruh fakta-fakta bisa terungkap di sidang," ujarnya.
Sementara pengacara Miranda, Andi Simangunsong, menyatakan pemeriksaan terhadap kliennya masih seputar traveller cheque dan pertemuan-pertemuannya dengan sejumlah anggota DPR.
"Sampai sekarang kami belum disodori bukti dari pihak KPK yang menunjukkan adanya dokumen keterkaitan Ibu Miranda dengan pihak lain yang terlibat dalam kasus ini," ujar Andi. (kd)
Kemenko Ekonomi Ungkap KUR 2024 Telah Tersalur ke 149.602 Debitur hingga April
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian RI menyatakan bahwa akan mendorong penuh program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
