Polri: Secara Kelembagaan Ngruki Tak Terlibat

Pintu masuk Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo
Sumber :
  • Antara/ Hasan Sakri Ghozali

VIVAnews - Tiga terduga teroris yakni, Farhan, Muchsin dan Firman diketahui bekas santri Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Meski begitu, kepolisian tak ingin ceroboh dengan menyatakan lembaga pendidikan itu terlibat. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, Polri akan tetap berusaha proporsional dalam menuntaskan kasus terorisme.

"Bukan berarti karena mereka alumni Ngruki lantas kemudian secara kelembagaan Ngruki terlibat. Kan perencanaan penembakan tidak di sana," kata Boy Rafli di Jakarta, Rabu 5 September 2012.

Menurut Boy, kepolisian tidak melihat adanya keterlibatan pondok pesantren yang pernah dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir itu terlibat dalam berbagai aksi bekas santrinya. Dia melihat Ngruki hanya sebuah lembaga pendidikan yang tidak pernah mengajarkan terorisme.

"Sejauh ini tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa mereka ada di balik aksi teror. Kecuali ada bukti-bukti kita bisa melakukan penangkapan," Boy menegaskan.

Farhan dan Mukhsin tewas setelah terlibat baku tembak dengan personel Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat malam lalu, 31 Agustus 2012. Dari baku-tembak itu, satu terduga teroris, Bayu, berhasil dibekuk.

Sementara, Rabu pagi tadi, Firman berhasil ditangkap tim Densus 88 di Perumahan Anyelir 2, Blok F2, Jalan Raya Kalimulya, Depok, Jawa Barat. (eh)

Temuan Awal KPK: TPPU Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Capai Rp 100 Miliar
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin

Kuota Formasi Penghulu 2024 di Kemenag Sebanyak 3.641 Disetujui Kemenpan RB

Kuota formasi untuk penghulu, dengan total ada sebanyak 3.641 untuk Penghulu Ahli Utama, disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024