- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Sejarah baru tercipta di Yogyakarta, Rabu 10 Oktober 2012. Untuk pertama akalinya, Gubernur dan Wakil Gubernur di Daerah Istimewa ini dilantik oleh Presiden. Selama ini, tidak ada pelantikan untuk dua posisi itu. Yang ada hanya perpanjangan saja.
Hari ini, kebiasaan itu ditinggalkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di Gedung Agung, Yogyakarta. Lihat .
Pelantikan ini dilakukan setelah ada penetapan dari DPRD. Proses penetapan itu sebelumnya menjadi polemik--sebelum UU Keistimewaan Yogyakarta disahkan. Muncul desakan Gubernur dan Wkil Gubernur Yogya dipilih langsung oleh rakyat, sebagaimana yang berlaku di daerah lain.
Namun, akhirnya DPR RI menetapkan UU Keistimewaan Yogyakarta dengan mekanisme penetapan untuk Gubernur dan Wakilnya. Hanya saja, dalam UU itu diatur Gubernur dan Wakil Gubernur Yogyakarta dilarang menjadi anggota partai politik tertentu.
Sebagai salah satu urusan keistimewaan, pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur berasal dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono yang bertahta sebagai calon gubernur dan dari Kadipaten Pakualaman yang dipimpin oleh Adipati Paku Alam yang bertahta sebagai calon wakil gubernur. (eh)
Geopolitik Global Tak Menentu, Bos BNI Pede Ekonomi RI Sehat dan Stabil
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Royke Tumilaar menjelaskan langkah perseroan terkait perkembangan dinamika ekonomi global.
