- Dok. Anis Hidayah/Migrant Care
VIVAnews - Staf khusus Presiden Bidang Ekonomi, Firmansyah, menyampaikan bahwa Presiden SBY telah mengetahui adanya polemik yang terjadi di Malaysia mengenai TKI dalam program yang dinamai TKI on Sale.
Saat ini, kata Firmansyah, Presiden sedang memproses hal ini dengan berbagai pihak terkait. "Yang jelas saya belum mendapatkan arahan dari presiden mengenai masalah ini," ujarnya ketika ditemui dalam diskusi yang diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama di Jakarta, Senin 29 Oktober 2012.
Firmansyah menegaskan bahwa sampai saat ini pemerintah, baik Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja ataupun Kementerian Luar Negeri selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas TKI ke Malaysia dalam masa-masa yang akan datang.
Mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh presiden atas iklan itu, guru besar ekonomi dari Universitas Indonesia ini belum bisa berkomentar lebih lanjut. "Kan masih perlu koordinasi dengan Menakertrans, kalau mau langsung tanya ke Menakertrans saja," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, mengecam keras penyebarluasan promosi atau iklan penawaran untuk menggunakan jasa Tenaga Kerja Indonesia Penata Laksana Rumah Tangga (TKI PLRT) di Malaysia itu.
Jumhur menegaskan bahwa ia akan mengirim surat resmi secepatnya kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, agar mengajukan protes dan keberatan diplomatik kepada pemerintah negeri jiran itu.