Sumber :
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews -
Mulai malam ini, Senin 25 Maret 2013, sel A-5 Lapas Cebongan, tempat 4 tahanan titipan Polda DIY tewas diberondong peluru orang tak dikenal, kembali ditempati oleh 34 tahanan.
"Hari ini olah TKP yang dilakukan oleh aparat kepolisian telah selesai sehingga para tahanan dapat kembali ke sel semula," kata Kepala Lapas Cebongan, Sukamto.
Sebelum sel ditempati oleh para tanahanan, terlebih dulu akan dibersihkan karena masih banyak bercak darah di kasur dan karpet. Bahkan baunya sangat menyengat.
"Semua kami bersihkan dulu biar tidak ada bau yang menyengat. Kasur dan karpet kami ganti yang baru," kata Sukamto.
Tembok-tembok juga terdapat lubang bekas peluru saat ke 4 tersangka diberondong timah panas oleh para pelaku. "Kami akan buat ruangan itu tidak lagi mengesankan angker dan menakutkan sebelum dihuni kembali oleh para tahanan," katanya.
Beberapa benda yang ada di Sel A-5 juga dibawa oleh petugas identifikasi untuk keperluan penyelidikan. Namun apa yang dibawa, Sukamto mengaku tidak mengetahuinya.
Sukamto menjelaskan, paska penyerangan praktis seluruh tahanan yang masih hidup dipindahkan dan bergabung dengan sel napi yang lainnya.
"Yang jelas sel yang dihuni napi sebelumnya bertambah banyak. Padahal kapasitas satu sel sebelum terjadi penyerangan sudah melebihi kapasitas. Ya untuk sementara tidur berdesak desakan," tuturnya. (sj)
![Ilustrasi orangtua antar anak ke sekolah.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Ustaz Khalid Basalamah Sebut Boleh Nikahi Wanita di Bawah Umur: Kita Bicara Hukum Syar'i
"Semua kami bersihkan dulu biar tidak ada bau yang menyengat. Kasur dan karpet kami ganti yang baru," kata Sukamto.
Tembok-tembok juga terdapat lubang bekas peluru saat ke 4 tersangka diberondong timah panas oleh para pelaku. "Kami akan buat ruangan itu tidak lagi mengesankan angker dan menakutkan sebelum dihuni kembali oleh para tahanan," katanya.
Beberapa benda yang ada di Sel A-5 juga dibawa oleh petugas identifikasi untuk keperluan penyelidikan. Namun apa yang dibawa, Sukamto mengaku tidak mengetahuinya.
Sukamto menjelaskan, paska penyerangan praktis seluruh tahanan yang masih hidup dipindahkan dan bergabung dengan sel napi yang lainnya.
"Yang jelas sel yang dihuni napi sebelumnya bertambah banyak. Padahal kapasitas satu sel sebelum terjadi penyerangan sudah melebihi kapasitas. Ya untuk sementara tidur berdesak desakan," tuturnya. (sj)
6 Tradisi Unik Menyambut Hari Pertama Masuk Sekolah di Berbagai Negara
Di Indonesia, hari pertama masuk sekolah biasanya diawali dengan kegiatan upacara bendera. Setelah itu, diikuti dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
VIVA.co.id
21 Mei 2024
Baca Juga :
