Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Kepolisian hingga kini belum juga berhasil menangkap para pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Penyerangan yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY itu terjadi, Sabtu pekan lalu, 23 Maret 2013.
Tapi, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto mengklaim hanya butuh waktu satu hari untuk mengungkap motif dan menangkap para pelaku penyerangan itu. Wiranto menilai memecahkan masalah seperti itu bukanlah pekerjaan yang sulit.
"Bukan masalah bisa atau tidak, mau atau tidak. Yang mudah dipersulit di negeri ini untuk mendapat keuntungan," tuturnya.
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini melanjutkan bahwa institusi TNI juga harus jujur. TNI harus berani melakukan introspeksi diri.
"Yang kita butuhkan adalah kejujuran seorang pemimpin untuk melakukan pemeriksaan ke dalam dan menyampaikan kalau ada anak buahnya terlibat harus dilaporkan kepada kepolisian," ujarnya.
Wiranto menjelaskan dirinya tidak bermaksud melakukan tuduhan terhadap institusi TNI. Namun dia menegaskan bahwa siapapun yang bersalah harus dihukum, ditindak dan tidak boleh dilindungi. Termasuk anggota TNI.
"Saya tidak menuduh siapapun. Tapi kalau masing-masing instansi yang punya senjata melakukan suatu penyelidikan ke dalam, itu selesai," ucapnya.
Empat tahanan yang ditembak kelompok bersenjata itu adalah tersangka dalam kasus pengeroyokan anggota Den Intel Kodam IV Diponegoro Serka Heru Sentosa.
Heru Sentosa tewas setelah salah satu pelaku menusuknya dengan pecahan botol, 19 Maret lalu di Hugo's Cafe, Yogyakarta. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini melanjutkan bahwa institusi TNI juga harus jujur. TNI harus berani melakukan introspeksi diri.