Sumber :
VIVAnews
- Nasib Indah Sari, siswi SMP Negeri 4 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, memang sangat memprihatinkan. Tidak hanya harus mengurus tiga adik dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa, warga Desa Penusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah itu harus menyelesaikan bayar sewa tanah yang saat ini digunakan untuk rumah tempat dia, ketiga adik dan ibunya tinggal.
Menurut Indah Sari, setahun sebelum ayahnya meninggal, keluarganya menyewa tanah bengkok desa sebesar Rp4 juta, namun karena tidak memiliki uang, hingga kini baru dibayar Rp1 juta.
Kepala Desa Penusupan Imam Yulianto membenarkan, sampai saat ini tanah bengkok desa yang digunakan keluarga Indah Sari disewa dengan kesepakatan harga lelang. Biaya sewa sampai kini masih kekurangan Rp3 juta rupiah.
Indah tidak tahu bagimana cara melunasi kekurangan pembayaran sewa tanah 5 x 6 meter milik desa yang digunakan untuk tempat berlindung bagi dirinya, adik serta ibunya.
Meski beban hidup Indah Sari begitu besar, namun ia tetap tegar. Setiap hari, Indah Sari selalu mengajak adiknya, Supriyanti Astuti dan Juliah tetap sekolah. Sementara adiknya yang baru berumur 5 tahun harus menemani sang Ibu, Tarmini, yang mengalami gangguan jiwa.
Selanjutnya sepulang sekolah, Indah Sari harus bekerja menjadi buruh plasma di perusahaan rambut bulu mata palsu dengan upah Rp150 per bulan. Meski hasil yang didapatkan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tidak ada pilihan lain baginya. Ia harus tetap menjalani hidup tanpa mengeluh.
Indah sebenarnya memiliki seorang kakak laki-laki. Namanya Tanto Purnomo. Tapi, dia sedang merantau ke Kalimantan, bekerja di sebuah bengkel. Beruntungnya, Tanto masih sering mengirim uang ke rumah, sekitar Rp300 per bulan. Tiap bulan, jumlah itu masih harus dipotong Rp100 ribu untuk membayar cicilan autang almarhum ayahnya.
Meski harus pontang-panting membanting tulang di umur semuda itu, di sekolah Indah dikenal sebagai siswi berprestasi. Murid kelas IX itu masuk kategori 10 siswa terbaik di sekolahnya.
Baca Juga :
Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa Katolik di Tangsel Dinilai Tak Mencerminkan Ajaran Islam
Eks Anak Buah SYL Sebut BPK Minta Uang Rp12 Miliar untuk WTP, KPK Ultimatum Begini
KPK memberikan ultimatum atas keterangan seorang pejabat Kementerian Pertanian bahwa ada oknum di BPK meminta Rp 12 miliar agar bisa menerbitkan predikat WTP.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :