RS Moewardi Rawat Pasien Suspect Flu Burung

Jumat, 10 Mei 2013 - 14:36 WIB
Oleh :
Mengantisipasi Pandemi Flu Burung
Mengantisipasi Pandemi Flu Burung
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Photo Mini 1
VIVAnews
- Rumah Sakit dr Moewardi, Solo, melakukan perawatan khusus terhadap warga Mojolaban, Sukahorjo yang terindikasi suspect flu burung (Avian Influenza). Pria berinisial S yang sudah berusia 70 tahun itu menjalani perawatan khusus di ruang isolasi.


Menurut humas RS dr Moewardi, dr Eliza, pria lanjut usia itu sudah dirawat sejak tiga hari yang lalu. Dia memiliki riwayat kontak dengan unggas yang mati terjangkit AI.


Dia ditempatkan di ruang isolasi karena statusnya sebagai pasien dengan status suspect flu burung. Selama tiga hari dalam perawatan, kondisi pasien memang mengalami kemajuan. Namun, untuk memastikan mengenai penyakit yang dideritanya, rumah sakit masih menunggu hasil tes laboratorium.
Baca Juga :
Gak Ambil Adegan Ciuman Meski Dibayar Miliaran, Marthino Lio Pentingkan Perasaan Istri


Baca Juga :
Instruktur Wasit PSSI: Keputusan Shen Yinhao Sudah Tepat
"Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap S memang tidak ditemukan pneumonia atau infeksi paru-paru. Namun, leukosit darah pasien jauh di bawah normal," katanya saat ditemui di rumah sakit, Jumat, 10 Mei 2013.

Baca Juga :
Daftar Lengkap Harga BBM Shell, BP, Vivo dan Pertamina per 1 Mei 2024, Banyak yang Naik

Menurut Eliza status suspect flu burung sengaja ditetapkan untuk pasien S. Pasalnya sebelum sakit, lelaki paruh baya ini mengalami kontak dengan puluhan ayam yang mati mendadak dan telah dinyatakan terkena AI. Lantas S mengalami sakit dan selanjutnya dikirim ke RS dr Moewardi untuk perawatan khusus.


Eliza menjelaskn pihaknya akan tetap menerapkan status suspect flu burung terhadap pasien tersebut hingga ada hasil laboratorium. Selama pasien masih dinyatakan suspect, seluruh biaya perawatan masih akan ditanggung pemerintah. "Status berikutnya akan ditentukan berdasarkan hasil laboratorium," katanya. (umi)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Eliza menjelaskn pihaknya akan tetap menerapkan status suspect flu burung terhadap pasien tersebut hingga ada hasil laboratorium. Selama pasien masih dinyatakan suspect, seluruh biaya perawatan masih akan ditanggung pemerintah. "Status berikutnya akan ditentukan berdasarkan hasil laboratorium," katanya. (umi)
Halaman Selanjutnya