Sumber :
- ANTARA/Feny Selly
VIVAnews
- Sebanyak 21 anggota kepolisian ditetapkan sebagai terperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri terkait kasus bentrok di Musi Rawas, Sumatera Selatan, yang menewaskan empat warga pada Senin malam, 29 April 2013 lalu.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Saud Nasution mengatakan bahwa saat ini sudah ada 21 anggota yang diduga terkait penembakan itu. Terdiri dari empat perwira dan 17 bintara. Sebelumnya ada 27 orang yang menjalani pemeriksaan.
Suud menegaskan, tidak ada perintah dari Kapolres Musi Rawas terkait penembakan yang dilakukan anggotanya itu. "Tidak ada perintah dari Kapolres Musi Rawas. Itu hasil dari penyelidikan dan olah TKP di Desa Rupit, Sabtu 4 Mei lalu," kata Saud Nasution usai bertemu dengan dua Komisioner Kompolnas di Mapolda Sumsel, Selasa sore, 14 Mei 2013.
Sementara dari hasil autopsi empat jenazah korban kerusuhan di Muara Rupit, ditemukan dua proyektil peluru tajam. Sementara empat proyektil lagi ditemukan pada korban yang saat ini masih menjalani perawatan.
Dari 21 anggota yang telah mengakui penembakan itu, kata Saud, tiga diantaranya segera ditetapkan sebagai tersangka dalam waktu dekat ini.
"Saat ini, ada 3 senjata yang indentik dengan proyektil yang ada ditubuh korban. Ada dua peluru lagi yang sedang dicari, karena telah menembus bagian tubuh korban," kata jendral bintang dua ini.
Anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, yang berada di Polda Sumsel mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengusutan kasus yang menyebabkan kematian empat warga Desa Rupit itu.
"Kedatangan kami untuk menanyakan kasus di Rupit hingga sekarang sudah berjalan atau belum. Mendengar yang dijelaskan Kapolda," katanya.
Ditambahkan Edi, Kompolnas mendukung tindakan cepat kapolda dan setiap kesalahan prosedur yang dilakukan anggota polisi harus cepat diselesaikan dan tidak berlarut-larut.
"Karena ini sudah ada korban jiwa," kata Edi.
Laporan: Aji - Jun Patra| Palembang
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saat ini, ada 3 senjata yang indentik dengan proyektil yang ada ditubuh korban. Ada dua peluru lagi yang sedang dicari, karena telah menembus bagian tubuh korban," kata jendral bintang dua ini.