Sumber :
- VIVAnews/ Faddy Ravydera
VIVAnews
- Siswi SMP bernisial NA, tersangka pelaku penjualan ABG yang diamankan Polrestabes Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu pekan lalu, tidak hanya menjual teman sekolahnya. Dia juga pernah menjual kakak kandungnya kepada pemesan layanan seks.
"Jadi, salah satu korban adalah kakak kandungnya sendiri. Karena adiknya ini lebih berpengalaman, makanya adiknya bisa merayu kakak kandungnya, mau melayani pemesan," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Polisi Setija Junianta, Kamis, 13 Juni 2013.
Terkait kasus menghebohkan itu, kata Setija, anggotanya telah disebar guna melakukan pendalaman. Berbekal hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan sejumlah saksi polisi menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak lain.
Siswi SMP ini juga mengaku bekerja sendirian. Ia menyebut, sebelumnya menjadi korban perdagangan anak. "Makanya dia paham. Untuk itu kita terus menelusuri siapa yang menjual pelaku sebelumnya," tegas Setija.
Dari pengakuan NA dan tiga korbannya, polisi mengantongi dua nama mucikari yang pertama kali mengajak NA menggeluti dunia prostitusi. Awalnya, NA pun menjajakan diri untuk memuaskan nafsu para hidung belang. Setelah punya pelanggan tetap, NA kemudian bermain sendiri.
Setelah itu, NA melebarkan jaringannya dengan merekrut teman-temannya di sekolah untuk melayani nafsu pria. Selain tiga korban ajakan NA, polisi menduga masih ada empat korban lainnya.
Total, polisi memburu enam orang lagi untuk mengembangkan kasus ini. Dua orang diduga mucikari NA dan empat lainnya korban ajakan NA. (umi)
Baca Juga :
Tragedi Trans Putera Fajar di Subang, Aparat Mesti Berani Tindak Tegas PO Bus yang Bandel
Siswi SMP ini juga mengaku bekerja sendirian. Ia menyebut, sebelumnya menjadi korban perdagangan anak. "Makanya dia paham. Untuk itu kita terus menelusuri siapa yang menjual pelaku sebelumnya," tegas Setija.
Dari pengakuan NA dan tiga korbannya, polisi mengantongi dua nama mucikari yang pertama kali mengajak NA menggeluti dunia prostitusi. Awalnya, NA pun menjajakan diri untuk memuaskan nafsu para hidung belang. Setelah punya pelanggan tetap, NA kemudian bermain sendiri.
Setelah itu, NA melebarkan jaringannya dengan merekrut teman-temannya di sekolah untuk melayani nafsu pria. Selain tiga korban ajakan NA, polisi menduga masih ada empat korban lainnya.
Total, polisi memburu enam orang lagi untuk mengembangkan kasus ini. Dua orang diduga mucikari NA dan empat lainnya korban ajakan NA. (umi)
Melindungi Keamanan, Ini Imbauan Penting Petugas Jemaah Haji di Tanah Suci
Dalam aspek pelindungan, diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk jemaah itu sendiri. Maka sejumlah imbauan disiapkan untuk dipahami dan dipatuhi para jemaah haji
VIVA.co.id
13 Mei 2024
Baca Juga :