Jubir Presiden: Kemungkinan Reshuffle Menteri PKS Selalu Ada

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
5 Fakta Menarik Film Vina: Sebelum 7 Hari, Penuh Kontroversi!
- Sikap Partai Keadilan Sejahtera yang menentang kebijakan pemerintah dalam RAPBN-P 2013 khususnya terhadap rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dapat berujung pada pencopotan tiga menterinya di kabinet.

Aston Villa Lolos ke Liga Champions, Pernah Juara Berkat Gol Eks Pelatih Timnas Indonesia

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Istana Merdeka, Jumat 21 Juni 2013, menyampaikan, kemungkinan reshuffle menteri asal PKS diperkuat dengan tidak adanya niat baik dari partai tersebut untuk memperbaiki sikapnya.
Brunei Darussalam: Destinasi Pendidikan Menjanjikan dengan Biaya Kuliah yang Terjangkau


"Saya tidak bisa bicara peluang (Reshuffle), itu hak perogratif presiden. Kemungkinan itu selalu ada," ujarnya. Sikap PKS terkait kebijakan BBM terus bertentangan dengan kode etik partai-partai koalisi pendukung pemerintahan.

Saat ini, menurut Julian, pilihan PKS hanya dua, yakni mengundurkan diri atau menunggu disingkirkan dari koalisi. Hal tersebut merupakan buah dari buruknya implementasi komitmen yang telah disepakati.

"Jika tidak mendukung kebijakan presiden, berarti parpol itu bisa atau dapat mengundurkan diri. Tapi kalau tidak, pada hakekatnya keberadaan parpol yang bersangkutan telah selesai," katanya.

Dalam pesan singkat kepada VIVAnews kemarin, Julian juga mengatakan, PKS sedianya dapat mengundurkan diri dari koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab). Sebab, PKS sebagai bagian dari koalisi tidak mendukung kesepakatan Setgab terhadap kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Manakala parpol bersangkutan tidak mengundurkan diri, pada hakekatnya kebersamaannya dalam koalisi pemerintahan telah berakhir atau selesai," kata Julian. (adi)
Ilustrasi musim hujan.

Hujan Berpotensi Turun di Dua Wilayah Jakarta Hari ini

Hujan diprakirakan turun dengan intensitas ringan.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024