Sumber :
VIVAnews
- Saat melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, yakni Kazakhstan, Polandia, dan Rusia, pada 1-7 September 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali bicara soal pemindahan Ibu Kota Indonesia. Asal mula bergulirnya kembali isu itu karena Presiden SBY terkesan dengan Kota Astana, ibu kota Kazakhstan.
"Presiden sangat terkesan dengan Kota Astana. Itu merupakan kota baru yang sengaja dibangun dan dirancang menjadi ibu kota. Memang infrastruktur, sarana dan prasarana di kota itu demikian baik," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di Istana Negara, Selasa 10 September 2013.
Tata Kota Astana yang begitu terencana membuat SBY memikirkan kembali wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jakarta. Menurut Julian, pemerintah sebenarnya telah membentuk tim kecil secara informal untuk menggarap konsep pemindahan ini. Akan tetapi, hingga kini pemerintah masih belum mengambil langkah-langkah serius yang mengarah pada pemindahan.
"Pemerintah memikirkan soal pemindahan ibu kota. Tapi kan belum pernah kita membahas tempat atau lokasi, kalau memang harus pindah dari Jakarta. Pertimbangan itu kan harus komprehensif. Harus menyeluruh," katanya.
Pemindahan ibu kota tidak bisa dilakukan semata-mata karena latar belakang masalah banjir dan kemacetan saja. Namun juga masalah lain yang mungkin akan dihadapi jika dipindahkan ke daerah lain.
Baca Juga :
Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar
Baca Juga :
Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede
Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara
Dengan fokus pada kualitas emas dan kepercayaan konsumen, Yoki optimis dapat terus bersaing dan berkembang di pasar yang dinamis dan terus berubah.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :