Sumber :
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVAnews
- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus lagi Jumat malam, 25 Oktober 2013, sekitar pukul 21.30 WIB. Terdengar gemuruh dari gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.460 meter itu.
Abdi Tarigan, warga yang tinggal di kaki Gunung Sinabung mengatakan, suara dentuman terdengan dari puncak gunung tertinggi di Sumatera Utara itu. Hal ini membuat warga berhamburan keluar rumah.
"Suara dentuman keras membuat warga di sekitar kaki gunung panik dan langsung siaga. Kami bersiap untuk mengungsi," katanya.
Menurut Abdi, warga tidak dapat melihat apakah ada larva pijar dari puncak Sinabung karena kabut tebal. Warga khawatir karena tidak dapat melihat asap yang dikeluarkan dari gunung yang Kamis pagi kemarin juga berguncang.
"Tidak bisa melihat ke arah gunung, kabutnya tebal. Kami tidak bisa melihat asapnya karena gelap berkabut. Kami khawatir karena tidak tahu arah asap. Abunya sudah bertebaran sampai ke perkampungan," katanya.
Ditambahkan Abdi, banyak warga berkumpul di luar rumah. Warga yang terdiri dari wanita, orangtua dan anak-sudah sudah dikumpulkan dan siap untuk diungsikan. Sementara para pemuda dan lelaki dewasa berjaga di sekitar rumah.
"Takut juga karena berapa kali meletusnya mendadak, cuma kami tetap siaga," katanya.
Gunung Sinabung yang sempat tertidur dan tak pernah meletus sejak tahun 1.600, mendadak aktif kembali pada tahun 2010. Pada Kamis pagi kemarin, asap hitam keabuan keluar dari kawah Gunung Sinabung.
"Letusannya disertai bunyi gemuruh. Tinggi letusan sekitar 3.000 meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Abu vulkanik dari kawah gunung menyebar ke arah timur, tenggara, dan selatan.
Rabu kemarin, 23 Oktober 2013, Gunung Sinabung sesungguhnya juga meletus sekitar pukul 16. 19 WIB. Tapi letusan itu lebih kecil dibanding letusan pagi ini yang dentumannya terdengar sampai ke kota. Hujan abu tebal pun terjadi di Karo.
Aktivitas Gunung Sinabung meningkat dua minggu terakhir ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status waspada untuk gunung setinggi 2.460 meter itu. Masyarakat dan wisatawan direkomendasikan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari kawah Sinabung. (umi)
![Ilustrasi penembakan.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Airlangga Ungkap 26.000 Kontainer Tertahan di Pelabuhan Gegara Dokumen Izin Impor dan Pertek
Menurut Abdi, warga tidak dapat melihat apakah ada larva pijar dari puncak Sinabung karena kabut tebal. Warga khawatir karena tidak dapat melihat asap yang dikeluarkan dari gunung yang Kamis pagi kemarin juga berguncang.
"Tidak bisa melihat ke arah gunung, kabutnya tebal. Kami tidak bisa melihat asapnya karena gelap berkabut. Kami khawatir karena tidak tahu arah asap. Abunya sudah bertebaran sampai ke perkampungan," katanya.
Ditambahkan Abdi, banyak warga berkumpul di luar rumah. Warga yang terdiri dari wanita, orangtua dan anak-sudah sudah dikumpulkan dan siap untuk diungsikan. Sementara para pemuda dan lelaki dewasa berjaga di sekitar rumah.
"Takut juga karena berapa kali meletusnya mendadak, cuma kami tetap siaga," katanya.
Gunung Sinabung yang sempat tertidur dan tak pernah meletus sejak tahun 1.600, mendadak aktif kembali pada tahun 2010. Pada Kamis pagi kemarin, asap hitam keabuan keluar dari kawah Gunung Sinabung.
"Letusannya disertai bunyi gemuruh. Tinggi letusan sekitar 3.000 meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Abu vulkanik dari kawah gunung menyebar ke arah timur, tenggara, dan selatan.
Rabu kemarin, 23 Oktober 2013, Gunung Sinabung sesungguhnya juga meletus sekitar pukul 16. 19 WIB. Tapi letusan itu lebih kecil dibanding letusan pagi ini yang dentumannya terdengar sampai ke kota. Hujan abu tebal pun terjadi di Karo.
Aktivitas Gunung Sinabung meningkat dua minggu terakhir ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status waspada untuk gunung setinggi 2.460 meter itu. Masyarakat dan wisatawan direkomendasikan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari kawah Sinabung. (umi)
Arab Saudi Kutuk Penembakan PM Slovakia
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, pada hari Kamis, 16 Mei 2024, mengutuk upaya pembunuhan dengan cara penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. Dalam se
VIVA.co.id
17 Mei 2024
Baca Juga :
