Adik Atut Dilarang Melayat Kakak Ipar, Adnan Buyung Protes

Tubagus Chaery Wardana alias Wawan adik Ratu Atut usai diperiksa KPK
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews -
Pengacara Tubagus Chaery Wardana, Adnan Buyung Nasution, Senin 11 November 2013 menyatakan protes kepada pimpinan KPK atas larangan kliennya melayat kakak iparnya, Hikmat Tomet yang meninggal dunia Sabtu kemarin. Adnan menilai KPK angkuh dan tidak berperikemanusiaan.


"Ini sewenang-wenang dan terkesan menunjukkan keangkuhan kekuasaan
the arogan of power
," kata Adnan di Gedung KPK, Jakarta.


Menurut Adnan, keluarga besar berharap Wawan bisa hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kakak iparnya. Namun KPK tidak mengizinkan Wawan untuk keluar rumah tahanan, meski hanya untuk mensalati jenazah atau hadir di pemakaman.


"Saya ini tidak mengerti pimpinan KPK ini tidak memberi kemanusiaan. Saya tidak mengerti, di mana hati nurani mereka," tuturnya.


Sebagai mantan penegak hukum, Adnan mengaku tidak pernah menemukan penegak hukum bertindak seperti ini. Penegak hukum, kata dia, harus menghormati HAM dan menghargai keadilan masyarakat.


"Saya pikir kalau sudah begini pimpinan KPK jangan tunggu rakyat akan menuntut bubarkan KPK ini, kalau tidak berperikemanusiaan," ucapnya.


"Ini peringatan bagi KPK. Saya konseptor berdirinya KPK, ikut membuat UU KPK. Tapi kalau begini saya khawatir yang teraniaya adalah masyarakat nanti, bukan hanya klien saya, orang lain juga," Adnan menegaskan.


Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, izin keluar tahanan merupakan kewenangan penyidik dan kepala rutan. Untuk Wawan, KPK tidak memberikan izin keluar tahanan karena dua alasan. Pertama, karena alasan keamanan untuk proses perkaranya. Kedua, yang meninggal bukan saudara kandung, tapi kakak ipar.


"Pertimbangan-pertimbangan itulah yang tidak mengizinkan TCW pergi kesana," terang Johan.

Perempat Final Thomas Cup 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Mengenai sikap protes yang dilakukan oleh tim pengacara Wawan, Johan mempersilahkan pihak Wawan untuk menempuh jalur hukum bila tidak terima dengan keputusan yang dilakukan KPK.
May Day, Kapolri Janji Ada Timsus untuk Lindungi dan Kawal Hak Buruh


Chico Aura Lengkapi Kemenangan Indonesia Atas India di Thomas Cup 2024
"Setiap warga negara kalau merasa ada yang tidak pas dalam sebuah proses hukum oleh penegak hukum kan ada jalurnya. Silakan saja," ucapnya. (eh)
Ilustrasi buruh garmen

May Day, Apindo Harap Hubungan Buruh dan Pengusaha Harmonis

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani berharap menyampaikan selamat hari buruh di seluruh Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024