Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews –
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia, Gede Pasek Suardika mengatakan pihaknya awalnya tidak ambil pusing soal surat yang mengaku pegawai KPK. Dia menduga, isinya untuk mengadu domba PPI dan Demokrat.
“Kalau aku sih nggak anggap surat begituan. Paling-paling niatnya untuk mengadu aja,” kata Pasek, Rabu 13 November 2013.
Baca Juga :
Timnas Kalah, Marselino Jadi Tumbal!
“Ya saya setuju dengan pendapat Jubir KPK yang mengatakan surat kaleng tidak perlu direspon, sayangnya juru sita KPK malah tertarik. Nah jadilah buat penasaran banyak orang. Juru bicara dan juru sita KPK nggak satu visi memahami mana yang penting dan tidak,” kata Pasek.
Bahkan, kata Pasek, PPI yang awalnya tak menghiraukan surat kaleng itu, menjadi tertarik setelah disita oleh KPK. “Masak surat kaleng diperhatikan khusus, paling isinya kita anggap informasi saja,” ujar dia.
Penulis surat tersebut mengaku simpatik pada Anas Urbaningrum. Dia mengatakan bahwa Anas adalah korban politik. Dalam surat juga disinggung nama Presiden SBY yang dikatakan menerima dana untuk Pilpres 2009. (sj)
Halaman Selanjutnya
Bahkan, kata Pasek, PPI yang awalnya tak menghiraukan surat kaleng itu, menjadi tertarik setelah disita oleh KPK. “Masak surat kaleng diperhatikan khusus, paling isinya kita anggap informasi saja,” ujar dia.