Kerusuhan di Kendal, Sopir FPI Divonis Dua Tahun Penjara

Puluhan Massa FPI Dievakuasi dari Masjid Sukorejo
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews
PSSI Ungkap Alasan STY Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia: Belum Butuh
- Soni Haryono, anggota Front Pembela Islam (FPI) yang menabrak warga hingga tewas saat terjadi keributan di Sukoreja, Kendal, Jawa Tengah, divonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang dengan hukuman dua tahun penjara, Kamis, 12 Desember 2013.

Anak Larang Ayah Menikah Lagi, Ustaz Khalid Basalamah: Ini Durhaka kepada Orangtua

Ketua Majelis Hakim PN Semarang, Fathul Bari memutuskan, Soni terbukti melanggar Pasal 310 ayat 5 UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan. Terdakwa juga dikenakan denda Rp1 juta subsidair 1 bulan kurungan.
Hati-Hati MERS-COV! Jemaah Haji Hindari Kontak dengan Unta

 

Hal yang memberatkan karena terdakwa melarikan diri dan tidak melaporkan ke petugas Kepolisian. Sementara itu hal yang meringankan terdakwa bersikap sopan selama persidangan dan meminta maaf kepada keluarga korban.

Lihat

"Dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor yang membahayakan nyawa orang dan menyebabkan meninggal, luka berat, luka ringan, dan kerusakan sepeda motor," kata Fathul Bari.

Vonis yang diberikan kepada Soni ini lebih ringan satu tahun dibandingkan tuntutan jaksa. Sebelumnya jaksa menuntut terdakwa dengan hukuman kurungan 3 tahun penjara.

Menanggapi putusan hakim, Soni yang  berkonsultasi dengan kuasa hukumnya, M Ichwan Tuankotta, menyatakan menerima.  Namun Jaksa Penuntut Umum menyatakan pikir-pikir.

Sementara itu dua warga Kendal, Agus Riyadi dan Agung Fitriono dijatuhi hukuman 5 bulan penjara oleh majelis hakim yang sama karena melakukan pengeroyokan saat terjadi bentrok di Sukorejo. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

"Terdakwa terbukti bersalah karena terang-terangan menggunakan kekerasan," kata Fathul.

Bentrok antara warga dan FPI terjadi Kamis, 18 Juli 2013 lalu dan menyebabkan satu warga desa Krikil Sukorejo, Tri Munarti tewas karena tertabrak mobil yang dikemudikan Soni. Empat orang luka-luka. (umi)
Universitas MH Thamrin

Indonesia Kekurangan Tenaga Kesehatan, Universitas MH Thamrin Siap Berkontribusi

Sistem kesehatan Indonesia dihadapkan pada tantangan besar, yaitu kekurangan tenaga kesehatan yang signifikan. Hal ini dikhawatirkan dapat berdampak serius pada kualitas

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024