Pemuda Perkosa Siswi SD dan Ratusan Ayam

Lemahnya perlindungan hukum, baik dari sisi undang-undang maupun penegakan hukum membuat kasus-kasus kejahatan seksual terus berulang.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo
VIVAnews -
Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
Seorang pemuda di Tasikmalaya memperkosa siswi kelas satu sekolah dasar (SD). Setelah puas memperkosa, korban dibuang ke laut. Selain memperkosa siswi SD, terdakwa juga 'memperkosa' ratusan ayam.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Perbuatan bejat Asep Solehudin (17 tahun) terungkap saat sidang di Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa 17 Desember 2013. Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Motur Panjaitan dengan agenda mendengarkan keterangan para saksi saksi.
Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya


Dalam persidangan terungkap, setelah memperkosa korban yang berusia enam tahun, terdakwa membuang korban ke tengah laut Pantai Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. Meski bocah malang itu selamat karena ditemukan nelayan, kini ia mengalami trauma.


Sebelum menyetubuhi bocah tak berdosa itu, pemuda bejat yang tinggal di Kampung Sukamenak, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, mengakui pernah 'memperkosa' ratusan ayam dan kambing hingga binatang-binatang ini mati.


Menurut saksi Abdul Gopar (47 tahun), ketua RW Kampung Sukamenak, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, ayam yang dikerjai terdakwa berada di dua RW berbeda.


"Saya sempat mempergoki terdakwa keluar dari kandang ayam. Dan ketika saya periksa kandang ayam, ternyata ayam sudah mati. Selain itu dubur ayam lecet," kata Gopar.


Ditambahkan Gopar, hampir semua ayam yang digagahi terdakwa mati. Kondisi duburnya pun sama, lecet dan ada cairan sperma.


Kuasa hukum terdakwa mengakui kliennya memang memiliki kelainan seks, sehingga harus dibawa ke panti rehabilitasi agar kembali hidup normal.


"Saya memohon agar hakim ketua tidak menjatuhkan vonis kurungan, tapi rehabilitasi agar klien saya kembali hidup normal," katanya.


(Laporan: Ipung S Munawar, tvOne Tasikmalaya | umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya