Sumber :
- ANTARA/Yusran Uccang
VIVAnews -
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu kemarin, 22 Desember 2013. Rudianto alias Faisal (26 tahun) ditangkap karena terlibat dalam kasus dugaan peledakan di Mapolres Poso pada Juni 2013 lalu.
"Rudiyanto alias Faisal ditangkap Densus 88 bersama tim Polda Sulawesi Tengah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Senin 23 Desember 2013.
"Rudianto juga merupakan kurir Santoso di bidang logistik, mengambil bahan peledak dan melakukan pencurian kendaraan bermotor untuk fa'I (Kegiatan Perampokan Untuk Pendanaan Kegiatan Teror)," jelasnya.
Santoso merupakan pimpinan dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Ia adalah buronan Densus 88. Tokoh kelompok ekstrimis ini diduga terlibat dalam sejumlah kasus teror di kawasan timur Indonesia.
Menurut Boy, selain terkait kasus peledakan Mapolres Poso, Rudianto diduga turut berperan dalam aksi peledakan bom di salah satu Pos Polisi Lalu Lintas di Poso. Diduga, perannya dalam kasus tersebut sebagai perakit bom dengan Zipo.
"Dia juga diduga sebagai peserta Tadrip Askari gelombang pertama di Pegunungan Biru, Poso pada 2010-2011," kata Boy.
Sementara itu, Adnan diduga juga sebagai pelaku pencurian untuk pencarian dana (fa'i) dan pengantar logistik kelompok Santoso. (one)
Halaman Selanjutnya
Santoso merupakan pimpinan dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Ia adalah buronan Densus 88. Tokoh kelompok ekstrimis ini diduga terlibat dalam sejumlah kasus teror di kawasan timur Indonesia.