Sumber :
- Vivanews/Zahrul Darmawan
VIVAnews
- Nekat menjadi bandit dengan modus pistol mainan, tiga remaja ingusan di Depok terpaksa menjalani pemeriksaan polisi. Belakangan diketahui, aksi tersebut telah dilakukan kawanan ini sebanyak empat kali.
Ketiganya masing-masing, berinisial GP (16 tahun), AK (16 tahun) dan A alias I (12 tahun), diringkus sesaat setelah memeras 15 remaja yang tengah bermain di kawasan jembatan Grand Depok City, Sabtu sore kemarin.
Dari tangan pelaku, polisi menemukan satu pucuk pistol korek api yang digunakan untuk menakut-nakuti korbannya. Selain pistol mainan, pelaku juga menggunakan pisau lipat. Namun sayang, pisau tersebut hilang setelah dibuang para bandit cilik ini.
Ditemui
VIVAnews
, I, salah satu pelaku yang paling kecil mengaku aksi kejahatannya, memeras dan mencuri, telah dilakukan sebanyak empat kali. Alasannya, sengaja dilakukan untuk makan dan tambahan uang jajan.
Pengakuan I kembali membuat publik tercengang. Pasalnya, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail sering kali melakukan kampanye dan mengklaim kotanya sebagai kota layak anak.
"Saya sudah empat kali, Om. Ikutan-ikutan teman-teman aja. Duitnya buat jajan dan buat makan," ujar I yang mengaku bersekolah di Masyarakat Terminal (Master) Depok.
Selain melakukan aksi kejahatan, ketiganya yang sama-sama bersekolah di Master ini juga mengaku kerap mengamen.
Salah satu pelaku, GP, remaja yang memimpin aksi ini mengatakan, pistol korek api yang digunakannya untuk menakut-nakuti korban itu terinspirasi dari film.
"Saya sering menonton film," ucapnya singkat.
Baca Juga :
Cak Imin Sebut Sosok Cagub Jatim dari PKB Harus Pede Lawan Khofifah: Kita Pertimbangkan Ketokohan
"Kita lihat nanti, saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Kanit Krimum Polresta Depok AKP Supriyadi.
Halaman Selanjutnya
"Kita lihat nanti, saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Kanit Krimum Polresta Depok AKP Supriyadi.