"Batuk-Batuk" Gunung Slamet Mereda

Gunung Slamet di Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVAnews
- Aktivitas Gunung Slamet kembali fluktuatif pada hari ini, Jumat 19 September 2014. Setelah dua hari terakhir menunjukkan situasi vulkanik tinggi, 'batuk-batuk' gunung tertinggi di Jawa Tengah itu, kini hanya terekam sedikit mereda dibanding enam jam sebelumnya.


Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, mencatat aktivitas vulkanik Gunung Slamet sejak pukul 00-06.00 WIB, tidak nampak adanya hembusan asap dari kawah di puncak gunung.


"Secara umum, cuaca di Gunung Slamet terang dan angin tenang. Kondisinya cenderung menurun," kata Kepala PPGA, Desa Gambuhan, Sudrajat kepada
VIVAnews
di Semarang, Jumat.


Kendati demikian, secara aktivitas kegempaan gunung yang mengitari lima kabupaten di Jateng itu masih menunjukkan aktivitas. Enam jam terakhir, gunung mengeluarkan 91 kali gempa hembusan dengan amplido 2-40 mm, Lg 10-350 derajat.


Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Aktif dalam Tatanan Dunia
Kondisi itu menurun dibanding pada Kamis kemarin, 18 September 2014, pukul 18.00-00.00 WIB, di mana gempa hembusan sebanyak 137 amplido 2-50 mm, lg 10-245 derajat.

Imbas Konflik Israel-Iran, Emas Sumbang 0,08 Persen ke Inflasi RI April 2024 

"Untuk gempa letusan hanya terekam dua kali, menurun dari enam jam sebelumnya sebanyak 10 gempa letusan," tambah Sudrajat.
Momen Hakim MK Tegur Ketua KPU yang Hendak Tinggalkan Ruang Sidang


Fluktuasi vulkanik Gunung Slamet juga terjadi pada aktivitas gempa tremor yang terekam. Di mana, hari ini terpantai dua kali letusan gempa tremor harmonik, meningkat dibanding enam jam sebelumnya sebanyak satu kali.


"Jadi, kesimpulannya Gunung Slamet masih soaga pada level III. Kami akan pantau terus perkembangannya tiap enam jam ke depan," ujar dia.


Pada Kamis kemarin, tingginya aktivitas gempa embusan Gunung yang mengitari wilayah kabupaten Pemalang, Tegal, Brebes, Purbalingga dan Banyumas itu mengarah ke barat yang berjarak 20 kilometer dari puncak gunung. Di mana, hujan abu dipastikan mengarah ke wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas.


"Sejak Rabu malam hingga Kamis kemarin, telah terjadi hujan pasir disertai satu kali letusan abu tebal kehitaman dengan ketinggian 500 meter," kata dia. (sp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya