Paksa Remaja Berhubungan Seks, Petugas Satpol PP Dilaporkan ke Polisi

Hamil dan tak dinikahi, remaja 15 tahun laporkan pacar ke polisi. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/ Faddy Ravydera
VIVAnews
- Seorang oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Bekasi, Jawa Barat, yang diduga berbuat asusila terhadap dua remaja sepasang kekasih dilaporkan ke Polisi pada Senin, 22 September 2014. Oknum itu dituding memaksa korban melakukan oral seks di sebuah ruangan di kantor Pemerintah Kota Bekasi.


RO, remaja perempuan yang menjadi korban itu, menceritakan urut-urutan peristiwa. Pada Minggu malam, 21 September 2014, ia bersama pacarnya, AR, berada di pinggir Jalan I Gusti Ngurah Rai, dekat rel kereta api di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Lalu dihampiri seorang petugas Satpol PP yang berpatroli.


Petugas itu kemudian membawa mereka ke ruang bawah tanah di kantor Pemerintah Kota Bekasi. Tapi bukan untuk dimintai keterangan melainkan diminta berbuat asusila.


Mula-mula, RO dan AR dipaksa berhubungan badan. RO menolak dengan alasan ia sedang haid. Lalu, mereka dipaksa berciuman dan aksi itu direkam oleh oknum Satpol PP tersebut dengan menggunakan kamera ponsel.


Oknum Satpol PP itu kemudian memaksa RO untuk melakukan oral seks padanya. Sementara AR diperintahkan membantu.


"Cewek saya disuruh menghisap kemaluan petugas itu, saya disuruh pegang buah zakarnya,” kata AR, menceritakan peristiwa itu kepada Polisi, di kantor Polresta Bekasi. Setelah selesai, RO dan AR baru dibolehkan pulang, sekitar pukul satu dini hari.


Keluarga korban kemudian mendatangi kantor Satpol PP Kota Bekasi untuk mencari pelaku. Saat di kantor Sapol PP, AR mengaku hanya mengingat pelaku memakai sepeda motor dengan nomor polisi B 3736. Bahkan, kerabat dari korban juga sempat menunjuk salah satu anggota Satpol PP yang diduga pelaku.


AR (16 tahun) adalah warga Kampung Kranji, Bekasi Barat. Sedangkan RO (15 tahun) adalah warga Kotabaru, Bekasi Barat. Keduanya merupakan siswa di sebuah sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Medanstria.


Identitas pelaku belum diketahui


Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Bekasi, Kandar Iskandar, belum memastikan oknum Satpol PP yang dilaporkan bertindak asusila itu. Tapi ia memastikan untuk menyelidiki untuk menemukan pelaku.


“Kita sedang mendalami berdasarkan pelat motor yang disebutkan korban. Kuncinya di situ siapa pelakunya,” katanya.


Kandar juga tengah mendata siapa saja anak buahnya yang piket malam saat kejadian. Katanya, setiap malam, biasanya ada puluhan personel yang piket. Sepuluh personel piket di Jalan Ir H Juanda, sepuluh personel di Jalan Ahmad Yani, sepuluh personel di DPRD Kota Bekasi dam tiga personel piket malam di Kelurahan Margahayu Bekasi Timur.

Bisa Ancam Nyawa, Perhatikan Tanda Mencolok Anak yang Alami Lupus

“Jika terbukti, kita akan proses, dan hasilnya kita akan serahkan ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi untuk diambil langkah-langkah sanksi,” katanya. (ren)
Israel-Palestina Harus Hidup Berdampingan dengan Damai, Kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru
Menparekraf Sandiaga Uno membuka FIFTY 2024 di Kota Bogor. VIVA/Muhammad AR

Bukan International Moneteri Fund, Sandiaga Ungkap 84 Persen UMKM Andalkan IMF untuk Permodalan

Menparekraf Sandiaga Uno targetkan gelaran FIFTY menghasilkan pembiayaan UMKM hingga Rp 50 miliar.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024