Sumber :
- Antara/ Saiful Bahri
VIVAnews
- Selain gantung diri, angka penderita gangguan jiwa berat, salah satunya, schizophrenia, di Kabupaten Gunungkidul tergolong tinggi. Dalam 10 bulan terakhir, ada 31 kasus dengan penderita dipasung.
Menurut Seksi Publikasi Persatuan Dokter Spesialis Kejiwaan Yogyakarta Ida Rochmawati, berdasarkan data Rumah Sakit Jiwa Grhasia, sejak 2012 hingga 2014 terhadap 72 penderita gangguan kejiwaan yang dipasung di DIY. Dari jumlah itu, hanya 34 penderita yang akhirnya ditangani oleh petugas kesehatan. Khusus di Gunungkidul terdapat 31 kasus.
"Yang sudah dijemput dan dibebaskan ada 16 orang," katanya, Jumat 10 Oktober 2014.
Menurutnya penanganan gangguan jiwa berat dengan cara dipasung sebenarnya melanggar hak asasi manusia. Beberapa tahun terakhir, pemasungan mulai marak kembali.
"Hal ini disebabkan terjadi karena ketidaktahuan masyarakat, akses mendapatkan pengobatan yang sulit ataupun kesulitan dalam pembiayaan," jelasnya.
Ida menjelaskan banyaknya kasus pemasungan akibat dari ketidaktahuan masyarakat mengenai penanganan penderita gangguan kejiwaan. Menurut dia ada berbagai penyebab beberapa diantaranya, sering dikaitkan dengan hal-hal supranatural, merupakan aib, tidak dapat disembuhkan bahkan dianggap kriminal.
"Pengalaman saya menangani pasien yang datang rata-rata sudah akut, bahkan sebagian diantaranya sudah datang ke paranormal," katanya.
Baca Juga :
Diskusi dengan Pebisnis di London, Airlangga Pastikan Stabilitas Ekonomi RI Usai Pemilu
Hambat tersebut membuat penderita gangguan jiwa terlambat mendapatkan pertolongan sedini mungkin. Sementara di Gunungkidul hanya ada beberapa puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa antara lain Puskesmas Wonosari II , Playen I dan Semanu I. Bahkan di Semanu ada desa siaga sehat jiwa. Dinas Kesehatan Gunungkidul bekerjasama dengan RSUD Wonosari juga telah berusaha mengembangkan program kesehatan jiwa. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hambat tersebut membuat penderita gangguan jiwa terlambat mendapatkan pertolongan sedini mungkin. Sementara di Gunungkidul hanya ada beberapa puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa antara lain Puskesmas Wonosari II , Playen I dan Semanu I. Bahkan di Semanu ada desa siaga sehat jiwa. Dinas Kesehatan Gunungkidul bekerjasama dengan RSUD Wonosari juga telah berusaha mengembangkan program kesehatan jiwa. (ita)